FLORES TIMUR, KOMPAS.TV – Sebanyak 119 kapal laut telah mengangkut 4.387 penumpang termasuk wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Evakuasi menggunakan jalur laut tersebut dilakukan karena sejumlah bandara di Flores NTT masih tutup imbas erupsi gunung tersebut, sehingga cukup banyak wisatawan dan penumpang yang terdampak.
"Terhitung Kamis (14/11) pukul 08.00 Wita, terdapat 119 kapal (termasuk kapal ferry ASDP) yang telah mengangkut 4.387 penumpang terdampak erupsi Gunung Lewotobi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo, Kamis, dikutip Kompas.com.
Pihak Kemenhub pun telah meningkatkan jumlah kapal dan frekuensi pelayaran sebagai solusi terbatasnya pengoperasian bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi.
Baca Juga: Arahan Gibran Terkait Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
"Secara gabungan, persentase keterisian kapal penumpang PT Pelni, PT Berlian Lautan Sejahtera, serta PT Dharma Lautan Utama berjumlah 50 persen," kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis malam.
Menurutnya, berdasarkan persentase tersebut, dapat diasumsikan bahwa evakuasi penumpang dengan menggunakan alternatif laut masih dapat tercukupi dan terlayani dengan baik.
Selain itu, ia menyebut angkutan penyeberangan juga masih terus beroperasi untuk melayani angkutan orang dan barang, khususnya bantuan untuk korban erupsi.
KMP Ranaka, lanjut dia, telah berangkat dari Kupang menuju Larantuka pada Kamis (14/11/2024). Kapal ini mengangkut 13 truk bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 2 truk bantuan dari Kementerian Sosial.
"Kemenhub akan terus berkoordinasi dengan kementerian, pemerintah daerah, aparat, perusahaan pelayaran, asosiasi, serta lembaga terkait guna koordinasi kelancarannya,” tuturnya.
Budi juga menuturkan bahwa pengoperasian sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki masih terbatas, karena paparan abu vulkanik membatasi ruang gerak pesawat di udara.
Per Kamis (14/11), terdapat beberapa bandara yang belum maupun sudah beroperasi.
Sejumlah bandara yang belum beroperasi antara lain Bandara H Hasan Aroeboesman Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Frans Sales Lega Ruteng serta Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere.
Baca Juga: Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, 41 Penerbangan Dibatalkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Sementara itu, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Lewoleba, Bandara Waingapu, Bandara Salahudin Bima, serta Bandara Lede Kalumbang Tambolaka telah beroperasi.
Meski demikian, beberapa maskapai membatalkan layanan penerbangan dengan alasan keselamatan, termasuk dari Bandara Lombok, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, serta Bandara Komodo.
“Pada 14 November 2024 terdapat pembatalan 3 (tiga) penerbangan internasional di Bandara Lombok."
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.