BANDUNG, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor hingga Maret 2025.
Pemkab Cianjur menyatakan siaga bencana selama lima bulan ke depan seiring tingginya curah hujan yang turun di sebagian besar wilayah Cianjur.
Hal itu berdasarkan informasi BMKG yang mencatat curah hujan tinggi melanda sebagian besar wilayah Jawa Barat hingga awal 2025, termasuk di Cianjur.
"Tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir menyebabkan bencana alam longsor dn banjir di sejumlah kecamatan di Cianjur, sehingga Pemkab Cianjur menetapkan status siaga bencana sampai bulan Maret 2025," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Asep Sukmana Wijaya di Cianjur, Senin (11/11/2024) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Gunungan Sampah Setinggi 20 Meter di TPA Burangkeng Longsor, Akses Jalan Warga Terhalang!
Dia mengatakan untuk warga di kawasan dataran diminta untuk siaga banjir, sedangkan yang tinggal di kawasan pegunungan dan terdapat tebing diminta untuk siaga longsor terlebih sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana tertinggi di Jabar.
"Letak geografis Cianjur beragam mulai dari dataran, perbukitan dan lembah sehingga rawan terjadi bencana, kita todak berharap bencana terjadi namun berbagai langkah harus disiapkan termasuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," lanjutnya.
Pihaknya sejak satu pekan terakhir menyiagakan 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di seluruh desa dan kecamatan di Cianjur, untuk melakukan pengawasan dan membuat laporan terkait situasi di wilayahnya masing-masing termasuk melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam.
Relawan diminta untuk mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana alam banjir dan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi ketika melihat tanda alam terjadi bencana seperti hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Kecelakaan Beruntun di Km 92 Tol Purbaleunyi, Polisi Ungkap Hal ini
"Warga diminta untuk jeli membaca tanda alam, terlebih ketika hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam segera mengungsi terutama yang tinggal di pinggir sungai dan tebing rawan longsor," ungkap Asep.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan status tanggap darurat bencana di enam kecamatan. Bencana tersebut dipicu curah hujan tinggi.
Enam kecamatan di Kabupaten Bandung yang terdampak bencana tersebut, yaitu Kecamatan Banjaran, Arjasari, Pameungpeuk, Cangkuang, Rancabali, dan Pasirjambu, kini dalam status tanggap darurat bencana selama sepekan, mulai dari 7 hingga 13 November 2024.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.