BLORA, KOMPAS TV - Kisah inspiratif datang dari dua orang penyandang difabel di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yakni Soni Wijaya dan rekannya Sigit. Bermodal semangat dan ketekunan, dua penyandang difabel tersebut membuka usaha pembuatan kaki palsu.
Produksi anggota tubuh prostetik ini menjadi cara bagi kedua penyandang difabel untuk mandiri dan memberi harapan bagi sesama penyandang tuna daksa. Soni Wijaya dan Sigit menegaskan, kondisi difabel tidak membatasi kreativitas dan keinginan mereka untuk bisa hidup mandiri.
Kaki palsu buatan Soni Wijaya dan Sigit ini berbahan dasar serat fiber, resin dan katalis. Ketiga bahan dasar tersebut dicampur, dan dengan teliti dibentuk sesuai kebutuhan, sehingga terciptalah kaki palsu yang fungsional dan tahan lama.
Dibutuhkan sekitar tiga hari untuk membuat satu kaki prostetik dan dijual seharga Rp 5 juta. Dalam satu bulannya, sebanyak tiga hingga empat kaki palsu bisa diproduksi.
“Kaki palsu ini sudah diproduksi sekitar satu tahun setengah, semetara untuk pesanan yang datang, sekitar dari Kabupaten Blora, dan kadang dari Kabupaten Rembang, sampai luar provinsi seperti, Provinsi Palembang. Harga untuk kaki palsu yang standar bawah lutut, itu sekitar harga Rp 5 juta, dan untuk kaki palsu yang standar atas lutut, sekitar harga Rp 8 juta,” tutur Soni, pembuat kaki prostetik.
Usaha yang beroperasi sejak setahun lalu ini, telah memproduksi puluhan kaki prostetik. Tak hanya untuk penyandang tuna daksa di Kabupaten Blora, namun juga bagi penyandang tuna daksa di luar pulau Jawa. Soni Wijaya dan Sigit pun menggratiskan biaya perbaikan, jika ada kerusakan selama proses pemakaian kaki prostetik.
#kakipalsu #blora #kisahinspiratif
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.