KOMPAS.TV - Pengrajin di Cirebon, Jawa Barat, dengan teliti membuat "Kursi Raja".
Satu per satu batang rotan disusun menjadi kursi yang megah.
Tangan terampil para perajin rotan ini terus memperkenalkan Cirebon sebagai sentra rotan Indonesia yang telah tembus hingga pasar internasional.
Kondisi geopolitik global dan perang antar negara menjadi tantangan dalam produksi, yang sempat membuat permintaan kerajinan rotan menurun.
Namun, tidak berdiam diri dalam kesulitan, sejumlah pengrajin memperluas jangkauan pasar dengan memanfaatkan ranah digital.
Seperti yang dilakukan Fera bersama suaminya, Hafied Zein, yang berhasil menjangkau pasar di Afrika, India, dan Malaysia.
Sebagai generasi ketiga, Fera dan suaminya berinovasi dengan produk rotan artistik, memadukan rotan dengan bahan lain.
Fera juga memanfaatkan platform digital untuk terus memperkenalkan rotan kepada pasar yang lebih luas.
Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat geopolitik dunia, Bank Indonesia mengapresiasi ekspor yang dilakukan oleh UMKM asal Cirebon, Jawa Barat.
Dukungan Bank Indonesia terhadap UMKM binaannya dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pendampingan produksi, inovasi produk, hingga membuka peluang pasar baru baik di tingkat lokal maupun mancanegara.
Cirebon merupakan salah satu sentra produksi rotan, dan berbagai cara dilakukan pengrajin untuk kembali membangkitkan kejayaan rotan.
Salah satunya adalah dengan membuat "Kursi Raja Raksasa".
Kursi berukuran tinggi 12 meter dan lebar diameter 8 meter ini dipajang di jalur utama Pantura.
Kursi Raja Raksasa ini diharapkan dapat menjadi ikon Kota Cirebon dan menarik wisatawan untuk melihat keindahan kerajinan rotan yang khas.
#rotan #perajin
Baca Juga: Yuk, Akhir Pekan Bersama Komunitas Ruang Kreasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.