BOYOLALI, KOMPAS.TV - Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir menyebabkan belasan ton ikan air tawar jenis nila merah yang siap panen di Waduk Cengklik, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mati mendadak.
Akibat kejadian ini, sebanyak 17 petani ikan karamba mengalami kerugian yang sangat besar.
Video amatir yang direkam warga menunjukkan keadaan saat ribuan ikan mati mendadak di karamba, tepatnya di Waduk Cengklik, Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, pada Minggu (3/11/2024) pagi.
Untuk mencegah pencemaran lebih lanjut yang dapat mengancam ikan lainnya, ribuan ikan yang mati tersebut segera diambil dari karamba dan dipindahkan.
Salah satu petani ikan yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa kematian ribuan ikan miliknya disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut beberapa hari terakhir.
Pada hari Jumat, ikan-ikan sudah terlihat mengapung ke permukaan, dan keesokan harinya, ribuan ikan yang ada di karamba ditemukan mati.
Ikan-ikan yang mati tersebut, sebanyak 13 ton, merupakan jenis nila merah yang sudah siap panen.
Mengingat harga ikan nila saat ini di tingkat petani mencapai Rp24.000 per kilogram, total kerugian yang dialami oleh 17 petani ikan mencapai sekitar Rp280 juta.
Sebagian dari ikan yang mati ini digunakan sebagai pakan ikan lele, sementara sisanya dikubur secara massal.
Kematian mendadak ini disebabkan oleh fenomena upawiling, di mana kondisi air menjadi dingin akibat kekurangan oksigen dan tingginya kadar amonia yang terbentuk akibat sisa pakan dan kotoran ikan yang ikut naik akibat cuaca ekstrem.
Para petani ikan di Waduk Cengklik berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan berupa pakan dan bibit ikan, agar mereka bisa melanjutkan kembali budidaya ikan nila merah di lokasi tersebut.
Baca Juga: Ratusan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki Penuhi Pengungsian
#ikan #petani #tambakikan #budidayaikan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.