BANYUMAS, KOMPAS.TV - Sebanyak 64 desa di 18 kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah masih mengalami krisis air bersih.
Salah satu wilayah yang paling parah adalah Dusun Sawiara, Desa Pangadegan, Kecamatan Wangon.
Sejak 5 bulan lalu, semua sumur warga di dusun terpencil yang terletak di atas bukit ini telah mengering.
Untuk mendapatkan air bersih, warga kini bergantung pada bantuan atau penyaluran air bersih dari pemerintah maupun pihak lain.
Jika bantuan air tidak kunjung datang, mereka terpaksa membeli air dengan harga Rp5.000 per jeriken atau harus menempuh jarak jauh untuk mencari sumber air.
Air bersih kini menjadi barang yang sangat berharga bagi mereka. Terkadang, menurut cerita warga, mereka harus berjaga hingga subuh hanya untuk menanti bantuan air yang datang.
Menanggapi kondisi ini, Polresta Banyumas, melalui Satuan Reserse Narkoba bersama dengan Komunitas Wartawan Banyumas, melakukan bakti sosial dengan menyalurkan 7 tangki air bersih, atau sekitar 28.000 liter ke dusun tersebut.
Warga yang telah menanti datangnya air bersih pun berebut untuk mengisi berbagai wadah air yang telah mereka siapkan.
Di dusun tersebut, bak penampung jumbo yang terbuat dari terpal plastik telah disiapkan untuk menampung air dari tangki, sehingga memudahkan warga mengambil air, meskipun dalam kondisi saling berebut.
Baca Juga: Jawa Timur hingga Bali Tak Ada Hujan 2 Bulan, BMKG Tetapkan Status Awas Kekeringan Meteorologis
#kekeringan #krisisair #airbersih #banyumas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.