Kompas TV regional bali nusa tenggara

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 2.472 Warga dari 8 Desa Terdampak Mengungsi

Kompas.tv - 5 November 2024, 08:06 WIB
gunung-lewotobi-laki-laki-meletus-2-472-warga-dari-8-desa-terdampak-mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi pada Senin (3/6/2024) pukul 09:21 Wita. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 389 detik.  (Sumber: PVMBG)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Desy Afrianti

FLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Data terbaru mencatat 2.472 orang telah mengungsi hingga Senin (4/11/2024) pukul 23.34 Wita.

Sekretaris Daerah Flores Timur Petrus Pedo Maran mengatakan para pengungsi berasal dari delapan desa terdampak yaitu Nobo, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang, Nawokote, dan Pululera.

"Para pengungsi saat ini tersebar di tiga lokasi pengungsian. Posko Desa Lewolaga menampung 647 orang, Posko Desa Bokang 606 orang, dan Posko Desa Konga 1.219 orang," kata Petrus dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/11).

Petrus menambahkan, sejumlah warga juga memilih mengungsi secara mandiri ke Kabupaten Sikka, sementara sebagian lainnya masih bertahan di permukiman masing-masing desa.

Pemerintah daerah telah mendirikan dua dapur umum untuk melayani kebutuhan logistik pengungsi di ketiga lokasi tersebut. Pelayanan kesehatan juga terus diberikan secara optimal kepada para pengungsi.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus: 9 Orang Meninggal, Warga Terdampak Mengungsi

Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-Laki melaporkan terjadinya erupsi pada Senin (4/11) pukul 21.38 Wita.

Petugas PGA Lewotobi Laki-Laki, Boby Lamanepa, menyatakan erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 14,8 mm dan durasi sekitar 1 menit 45 detik.

"Kolom abu teramati mencapai ketinggian sekitar 300 meter di atas puncak, atau sekitar 1.884 meter di atas permukaan laut," ujar Boby.

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini masih berada di level IV (Awas). Masyarakat dan pengunjung dilarang melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.

Peringatan juga dikeluarkan terkait potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Pemerintah daerah terus memantau perkembangan situasi dan kondisi pengungsi, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x