FLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Minggu (3/11) malam, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, erupsi dan memuntahkan lahar panas.
Material erupsi, lava pijar serta bebatuan menghantam permukiman warga.
Akibatnya, sejumlah rumah warga terbakar dan rusak berat.
Tak hanya itu, sebagian rumah warga dan sekolah juga mengalami kerusakan parah.
Akses jalan antar-kabupaten lumpuh akibat tertutup material erupsi.
Ahli Mitigasi Bencana Geologi, Surono menyebut peringatan dini yang sudah diberlakukan sejatinya diikuti warga untuk menghindari jatuhnya korban.
Hingga Senin (4/11) siang, setidaknya 10 orang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka.
Tim gabungan hingga saat ini masih melakukan penyisiran untuk memastikan korban terdampak.
Sementara Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan status awas atau level 4 kini ditetapkan untuk Gunung Lewotobi Laki-Laki. Warga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 kilometer.
Gunung Api Lewotobi Laki-Laki berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut.
Tak hanya rumah warga, fasilitas umum, infrastruktur publik dan sejumlah ruas jalan mengalami kerusakan parah.
Saat ini lebih dari 10 ribu jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Lalu, seperti apa proses pencarian korban dan kondisi terkini dari warga terdampak letusan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT?
Sudah bergabung di Kompas Petang, Heri Lamawuran, Kepala Dinas Kominfo Flores Timur.
Baca Juga: Gunung Ile Lewotobi Laki-laki Erupsi, Begini Suasana saat Kejadian, Warga: Ini Hujan Kerikil
#gunungilelewotobi #florestimur #gunungmeletus
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.