CILACAP, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah selatan Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan curah hujan pada November 2024. Curah hujan di wilayah tersebut diperkirakan akan berada dalam kategori tinggi.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan curah hujan di Jawa Tengah pada November diprediksi mencapai 300 milimeter hingga lebih dari 500 milimeter.
“Terkait dengan perkembangan musim hujan, curah hujan pada November diprakirakan tinggi. Secara umum prakiraan curah hujan berkisar 300 milimeter hingga lebih dari 500 milimeter, dengan sifat hujan normal,” kata Teguh di Cilacap, Kamis (31/10/2024), dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, hujan lebat dengan intensitas 50 hingga 100 milimeter per hari sudah mulai terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
Berdasarkan pengamatan BMKG, curah hujan yang terjadi di wilayah pesisir Cilacap pada Rabu (30/10/2024) malam, mencapai 92 milimeter.
Menurut Teguh, dalam dua hari ke depan, wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya diperkirakan masih akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan tersebut berpotensi disertai petir dan angin kencang.
"Prakiraan cuaca untuk Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, dalam dua hari ke depan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang kadang disertai petir dan angin kencang," ujarnya.
Baca Juga: Suhu Panas di Jawa Sampai Kapan? Siap-Siap Hujan Turun Mulai November di Wilayah Ini Menurut BMKG
Potensi cuaca ekstrem ini dipicu aktivitas gelombang ekuatorial Rossby yang mendukung proses konveksi di wilayah Jawa Tengah, kelembapan udara yang cenderung basah, dan labilitas lokal yang cukup kuat.
Teguh mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk lebih waspada.
Pasalnya, intensitas curah hujan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan musim hujan.
Selain peningkatan curah hujan, BMKG mencatat suhu udara di wilayah Cilacap terasa lebih panas dalam beberapa hari terakhir.
Namun, berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, suhu udara maksimum pada Rabu (30/10/2024) masih berada dalam batas normal, yakni 32 derajat celcius.
Berdasarkan data klimatologi 30 tahun terakhir, suhu maksimum di Cilacap pada Oktober 2016 bahkan pernah mencapai 34 derajat celcius.
Peningkatan suhu, menurut Teguh, dipicu oleh posisi matahari yang berada di belahan bumi selatan serta minimnya tutupan awan yang membuat sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi.
"Pemicu peningkatan suhu tersebut adalah posisi matahari yang sekarang berada di belahan bumi selatan. Di samping itu juga minimnya tutupan awan di langit, yang berakibat sinar matahari tanpa penghalang langsung mengenai bumi," jelasnya.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 1-2 November 2024, 24 Wilayah Waspada Dampak Hujan Lebat, Petir dan Angin
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.