JAKARTA, KOMPAS.TV – Andre Darmawan selaku kuasa hukum Supriyani guru honorer salah satu sekolah dasar (SD) di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tersangka dugaan penganiayaan, telah menyiapkan alat bukti menjelang sidang perdana kasus tersebut.
Andre dalam dialog Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Rabu (23/10/2024), menjelaskan beberapa alat bukti yang telah ia kumpulkan.
Ia menyebut saat ini penahanan terhadap Supriyani sudah ditangguhkan, namum statusnya masih terdakwa.
“Walaupun sudah ditangguhkan tapi status Ibu Supriyani saat ini masih terdakwa,” jelasnya.
Baca Juga: Penahanan Guru di Sulteng Ditangguhkan Buntut Tuduhan Aniaya Anak Polisi, Begini Kondisi Terkininya!
“Jadi kita akan mulai sidang hari Kamis besok. Dari tim kuasa hukum, kami sudah menyiapkan, kami sudah membaca semua berkas perkara, kami juga sudah mengumpulkan bikti-bukti bahwa perkara ini janggal dan dipaksakan.”
Ia berpendapat, kasus ini sebenarnya tidak memiliki cukup alat bukti untuk diajukan ke persidangan, namun tetap dipaksakan.
“Sesuatu yang seharusnya tidak cukup bukti kemudian dipaksakan menjadi pidana dan akhirnya sampai ke pengadilan,” tegasnya.
“Kami sudah siap untuk membuktikan di persidangan bahwa Ibu Supriyani ini sebenarnya tidak bersalah tapi harus dipaksa bersalah.”
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi dan bukti hasil visum, pihaknya melihat sesuatu yang tidak sesuai atau tidak sinkron dengan dakwaan jaksa yang mengatakan bahwa Supriyani memukul dengan gagang sapu sebanyak satu kali.
“Tapi luka-lukanya yang timbul kan luar biasa, ada semacam melepuh, ada gesekan. Makanya ini yang aneh.”
Menurutnya, berdasarkan hasil visum, dampak atau luka yang ada tidak terlihat seperti luka bekas pukulan.
Dalam dialog itu, Andre juga menyebut bahwa awalnya anak yang diduga dianiaya oleh Supriyani mengaku bahwa dirinya terjatuh di sawah.
“Menurut informasi dari Ibu Lilis (rekan guru Supriyani), pada tanggal 26 itu, kan Ibu Lilis sempat ditelepon oleh ibu korban. Ibu korban menyampaikan bahwa awalnya anak ini kan dimandikan, kemudian dilihatlah luka-luka ini.”
“Nah ditanya oleh ibu korban, awalnya anaknya menjawab bahwa dia jatuh di sawah. Tapi kemudian orang tuanya atau bapaknya tidak percaya kemudian mendesak anak ini, akhirnya dia membuat pengakuan yang berbeda bahwa dia dianiaya oleh Ibu Supriyani,” ungkapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.