CILACAP, KOMPAS.TV - Budidaya kepiting selama ini identik dengan tambak-tambak kepiting dan memerlukan lahan yang luas juga. Bahkan, dengan sistem pengairan air payau yang harus selalu terpantau.
Di Desa Kutawaru, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kelompok Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku), mengembangkan budidaya kepiting dengan cara sederhana dan tak memerlukan lahan.
Model budidaya ini disebut Rusun Tinggi (Rumah Susun Kepiting Berbasis Energi). Tempat-tempat penggemukan ataupun pembudidayaan bibit kepiting, menggunakan galon-galon bekas air mineral yang telah disusun.
Sedangkan untuk pengairan dialirkan menggunakan sistem aerator, sehingga oksigen di dalam air akan tetap terjaga untuk kelangsungan kepiting-kepiting di dalamnya.
Dengan ditempatkan di darat dan wadah-wadah transparan, maka dapat dengan mudah dilihat kepiting-kepiting yang sudah gemuk atau sudah waktunya dipanen. Di tempat ini, kepiting yang dikembangkan dan dipanen adalah kepiting cangkang lunak, yakni kepiting yang baru saja berganti cangkang akan diambil dan dipanen.
Sistem budidaya kepiting sederhana ini, dapat dilakukan di manapun bahkan di belakang rumah-rumah warga. Selain hemat karena tidak memerlukan lahan luas, budidaya kepiting cangkang lunak juga hasilnya cukup menjanjikan. Sebab, kepiting cangkang lunak setelah dipanen dapat dijual dengan harga Rp100.000-Rp150.000 per kilogram.
“Budidaya itu identik di tambak, kita berusaha ini ada alternatif bahwa budidaya kepiting tidak hanya di tambak, tetapi bisa di lahan darat. Alternatifnya yaitu dengan menggunakan aerator. Jadi, istilahnya alternatif ini bisa dibudidayakan di belakang rumah warga masyarakat,” jelas Rato, Ketua Kelompok Budidaya Kepiting.
“Di 2024 ini kita ada pengembangan-pengembangan, seperti Rusun Tinggi, ada solar sel, kemudian ada aerator juga. Selain daya tarik, ini juga sebagai inovasi, artinya kita memelihara kepiting tidak harus dengan lahan yang luas, tetapi bisa dilakukan di halaman rumah,” ujar Cecep Supriyatna, Manajer Humas PT Kilang Pertamina Internasional Cilacap.
Di tempat yang biasa disebut kampung kepiting ini, sumber energi baik untuk budidaya dan lainnya, menggunakan energi mandiri yang berasal dari tenaga matahari. Panel-panel surya, terpasang di beberapa titik di tempat ini.
#cilacap #budidayakepiting #sistemaerator
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.