SURABAYA, KOMPAS.TV – LK, ibu dari balita yang dicekoki obat keras oleh babysitter atau pengasuhny di Surabaya, Jawa Timur, menceritakan kondisi anaknya setelah menjalani perawatan.
Mengutip pemberitaan Tribunnews.com, Selasa (15/10/2024), LK menyebut beberapa kali membawa anaknya untuk kontrol kesehatan.
"Anak saya sekarang memang harus minum obat untuk bisa bergerak, jangka waktunya belum tahu karena dokter menunggu dia bisa menghasilkan hormon kortisol,” tuturya.
"Posisi di rumah sekarang, di RS selama tujuh hari. Kami bawa ke Singapura juga tujuh hari," jelasnya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Babysitter yang Beri Obat Penggemuk pada Balita di Surabaya Jadi Tersangka
LK berharap kasus ini menjadi perhatian bagi banyak pihak.
"Harapan saya semoga kasus saya menjadi atensi karena banyak cerita-cerita yang masuk ke saya dan mereka nggak tahu harus bagaimana. Saya punya anak tiga dua putra satu putri. Jadi setiap anak ada baby sitter," jelasnya.
LK juga menuturkan, ia menemukan obat-obatan yang diduga diberikan pada anaknya saat mengecek laci kamar mandi sang anak.
Saat itu pelaku NR sempat mengaku bahwa obat tersebut merupakan obat untuk menguruskan badan.
"Pelaku membantah awalnya kalau itu obat kurus, tetapi saya bilang ada buktinya semua, dia ngeyel buat dirinya sendiri, dan kok gerusan berarti buat anak Kecil dan akhirnya mengaku," terangnya.
Sumber : tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.