KULON PPROGO, KOMPAS.TV – Seorang pia berinisial S (54) tewas dengan kondisi tergantung di salah satu ruko bekas pasar burung di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mengutip pemberitaan Kompas.com, pihak keluarga korban Keluarga menyebut S berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Hal ini juga diperkuat hasil penyelidikan INAFIS kepolisian daerah DIY dan kepolisian resor Kulon Progo.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan INAFIS Polres Kulon Progo dan Polda DIY, serta sesuai keterangan keluarga korban,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, Jumat (11/10/2024).
Baca Juga: Penemuan Mayat Bayi dalam Kloset di Apartemen Jakut: Terduga Pelaku Ditangkap
Ia menjelaskan, jenazah korban ditemukan tergantung di dalam salah satu ruko tak terawat di bekas pasar tepatnya di Padukuhan Dipan, Kalurahan Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo.
Mayat korban ditemukan pertama kali oleh seorang penjaga malam yang merasa terganggu dengan adanya bau menyengat selama dua hari belakangan.
Ia kemudian mencari asal bau dan menemukan jenazah tergantung dengan tali pada rangka galvalum dalam salah satu ruko. Ia pun melaporkan temuan itu ke polisi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga korban sudah meninggal antara 24 jam hingga tiga hari. Hasil pemeriksaan juga tidak menemukan luka pada tubuh maupun tanda penganiayaan, kecuali luka tekan melingkar di leher.
Polisi memperkirakan S tewas bunuh diri dengan dugaan motif ekonomi.
“Karena himpitan ekonomi. Dulu bekerja (lalu) kena PHK,” kata Triatmi.
Jenazah korban pun telah dimakamkan di pemakaman umum Kriyanan, Wates.
Baca Juga: Kronologi Penemuan 7 Jenazah di Aliran Kali Bekasi, Berawal Warga Cari Kucing
Disclaimer
Artikel ini bukan bertujuan untuk mendukung aksi bunuh diri. Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.