SOLO, KOMPAS.TV - Proses klasifikasi merupakan hal terpenting dalam setiap ajang olah raga disabilitas. Contohnya seperti dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-17 di Solo, Jawa Tengah, dimana para atlet akan dikelompokkan sesuai derajat disabilitasnya.
Hal ini penting karena untuk menghindari adanya kesenjangan walau memiliki disabilitas yang sama. Kondisi masing-masing atlet pasti berbeda, dan bisa memunculkan kesenjangan apabila tidak dikelompokkan dengan benar.
“Klasifikasi merupakan suatu pengelompokan atlet berdasarkan derajat keparahan disabilitasnya. Kami tidak bisa mempertandingkan atlet dengan keparahan ringan dengan yang tinggi. Contohnya atlet kursi roda yang dia disabilitasnya karena polio yang pinggangnya masih kuat, tidak bisa diadu dengan yang sama kursi roda tapi disabilitas paraplegia, dimana pinggang kebawah lemah. Oleh karena itu, perlu dilakukan klasifikasi untuk menentukan seberapa parah. Untuk memenuhi asas keadilan, harus ada pengelompokan derajat disabilitas atlet,” jelas Rima Ferdianto, Sekretaris PB Peparnas XVII.
Peparnas ke-17 akan dimulai pada 6 Oktober, hingga 13 oktober 2024. Terdapat 20 cabang olahraga yang juga digunakan sebagai awal seleksi nasional guna mencari atlet pelatnas (pemusatan latihan nasional) baru.
#paralimpik #peparnas #disabilitas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.