Kompas TV regional jawa timur

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali dalam Sehari, BPBD Imbau Warga Waspada

Kompas.tv - 30 September 2024, 17:46 WIB
gunung-semeru-erupsi-empat-kali-dalam-sehari-bpbd-imbau-warga-waspada

Gunung Semeru erupsi pada Kamis (25/7/2024) pagi pukul 7.19 WIB. (Sumber: Kompas.tv/Ant/HO-PVMBG)

Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami empat kali erupsi pada Senin (30/9/2024).

Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan erupsi pertama terjadi pukul 01.00 WIB, tetapi kolom letusan tidak teramati karena tertutup kabut.

Erupsi kedua tercatat pukul 06.50 WIB dengan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko.

Petugas PPGA Semeru, Yadi Yuliandi, menyatakan erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 137 detik.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 30 September 2024 pukul 06.50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 400 meter di atas puncak," kata Yadi dikutip dari Kompas.com.

Dua erupsi berikutnya terjadi pukul 12.36 WIB dan 13.06 WIB, namun tidak teramati visual karena gunung kembali tertutup kabut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, membenarkan rangkaian erupsi tersebut. Ia menegaskan bahwa aktivitas tersebut masih dalam kategori normal dan belum berdampak pada masyarakat.

Baca Juga: Siapa Dalang di Balik Temuan Lahan Ganja Seluas 1,5 Hektare di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru?

"Erupsi pagi tadi terlihat, tapi masih normal dan tidak ada dampak, masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasa," ujar Patria.

PPGA Semeru mencatat 62 gempa letusan dan 7 gempa guguran selama 24 jam pengamatan pada Minggu, 30 September 2024.

Gunung Semeru saat ini berstatus level II (waspada). BPBD Lumajang mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diminta menjauh dari radius 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.

"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," tegas Patria.


 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x