MALANG, KOMPAS.TV - Kepergian Alfin Shafiq Ananta Putra, menyisakan kepedihan di hati keluarga, dan teman teman sekolah korban. Teman sekolah terlihat turut hadir untuk mengantarkan jenazah korban ke peristirahatan terakhir di pemakaman umum desa setempat.
Aditya Prayoga, salah satu sahabat korban mengaku, Alfin adalah sosok yang baik dan pendiam. aditya tidak mengetahui jika alfin memiliki ketertarikan pada dunia silat, karena alfin kerap bercerita perihal hobinya mendaki gunung. Aditya mengaku, kerap kali mengerjakan tugas kelompok bersama Alfin.
"Kurang tahu kalau ikut silat, nggak pernah cerita kalau itu, kalau soal silat ndak pernah cerita, dia suka naik gunung," Kata Aditya.
Sementara itu, Lukman Hakim, Kepala SMK PGRI 3 tempat korban bersekolah menjelaskan, korban yang duduk di bangku kelas 2 ini tergolong siswa yang baik dan tidak pernah terlibat dalam pelanggaran di sekolah.
"Kalo di sekolahan selama ini yang kami ketahui anaknya tidak ada masalah anaknya baik, dalam katagori bukan menjadi prioritas yang harus kita perhatikan khusus," Ujar Lukman Hakim.
Alfin, remaja asal Desa Kepuharjo, Karangploso Kabupaten Malang meninggal dunia setelah dikeroyok oleh anggota kelompok perguruan silat. Pengeroyokan bermula saat korban yang mengenakan kaos perguruan silat, saat diklarifikasi korban ternyata bukan anggota perguruan silat. Dari situlah korban diajak untuk bertemu dengan dalih berlatih korban dikeroyok hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.