Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Menilik Pendidikan Bintara Wara Hingga Kejuruan Pom AU

Kompas.tv - 9 September 2024, 12:27 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

BOYOLALI, KOMPAS.TV - Seperti inilah suasana calon prajurit wanita angkatan udara saat menunjukkan aksi yel-yel mereka di sela-sela pendidikan di kompleks Lanud Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu siang.

Meski mereka adalah perempuan tidak kalah garang dibanding calon prajurit pria. Mereka beraksi dengan gagah berani hingga suara lantang, menunjukkan tak kalah gigih dalam menjalani pendidikan untuk menjadi bagian dari Korps Wanita Angkatan Udara atau Wara. Selama mengikuti pendidikan, mereka tergabung dalam Skadik 401 Wingdik 400 Lanud Adi Soemarmo.

Komandan Skadik 401 Wingdik 400 Lanud Adi Soemarmo, Letkol ADM Titi Tri Pangastuti, mengatakan untuk tahun ini ada sebanyak 69 calon prajurit wanita angkatan udara yang mengikuti pendidikan di Skadik 401. Mereka mengikuti pendidikan selama 5 bulan, untuk dilatih kemampuan dasar kemiliteran, fisik, dan baris-berbaris yang tidak beda dengan calon prajurit pria. Yang membedakan pada Skadik 401 juga memberikan pendidikan tambahan yakni materi kewanitaan dan etika kewanitaan, yang mencakup tata cara makan, tata cara busana, dan kecantikan, serta protokoler.

Lebih lanjut, Letkol ADM Titi Tri Pangastuti, mengatakan meski saat ini jumlahnya hanya 14 persen dari jumlah calon prajurit laki-laki, peminat pendaftaran calon prajurit perempuan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Jadi untuk materi-materi yang diberikan sama dengan pria, tetapi ada materi lain seperti materi mengenai kewanitaan. Materi kewanitaan seperti tata cara makan, tata cara busana dan kecantikan,” jelas Letkol ADM Titi Tri Pangastuti.

Komandan Skadik 404 Wingdik 400 Lanud Adi Soemarmo, Letkol Pom Jarot Nyamantoro, menjelaskan siswa Skadik 404 merupakan lulusan Skadik 401, 402, dan 403. Untuk bisa mengenyam pendidikan di Skadik 404, terdapat syarat khusus yang harus dipenuhi. Diantaranya, psikologi, minat, dan bakat serta memiliki tinggi badan minimal harus 173 centimeter.

“Sekolah dasar kemudian sekolah kejuruan kemudian sekolah spesialis kualifikasi khusus, jadi sekolah pengawalan ketertiban sekolahnya disini,” ujar Letkol Pom Jarot Nyamantoro.

Untuk mengikuti perkembangan teknologi terkini, para siswa juga dibekali dengan siber, IT, AI, hingga rencana penerapan smart class yang dilengkapi dengan teknologi terbaru yang bisa diakses melalui ponsel.

 

#boyolali #tni #angkatanudara




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x