SRAGEN, KOMPAS.TV - Sudah lebih dari sepekan lahan pertanian milik petani di Desa Bener, kecamatan Sragen, Jawa Tengah mengalami kesulitan air irigasi akibat dampak dari musim kemarau. Petani terpaksa mengunakan sisa- sisa genangan air irigasi dengan menggunakan pompa.
Kondisi ini terjadi setelah lebih dari sepekan debit air di saluran irigasi dari sungai Bengawan Solo mengering. Oleh karena itu, saluran irigasi tidak dapat digunakan untuk mengairi sawah. Padahal tanaman padi khususnya yang sudah berusia 30 hari sangat membutuhkan air agar tidak gagal panen.
Akibatnya, petani pun terpaksa menyewa mesin pompa air sibel untuk menghisap air dengan kedalaman hingga 40 meter. Untuk itu, petani harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp90.000 untuk 3 jam pengisian air irigasi. Hal ini dilakukan setiap empat hari sekali agar sawah mendapat pasokan air.
“Saluran dari Bengawan sudah mati selama seminggu karena kemarau panjang. Oleh karena itu, untuk mengairi sawah menggunakan sibel. Sewa perjamnya Rp30.000 ada juga yang Rp25.000. Tahun lalu biasa-biasa saja saluran tidak bermasalah, baru terjadi tahun ini," tutur Supardi, petani.
Petani berharap pemerintah dapat membuat sumur bor di tengah sawah yang dimodifikasi khusus untuk saluran irigasi persawahan.
#sragen #petani #kekeringan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.