Diresmikan Jokowi, Bendungan Margatiga Masih Bermasalah

LAMPUNG, KOMPAS.TV - Proyek strategis nasional Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur Lampung yang dibangun sejak tahun 2017 dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin kemarin ternyata masih menyisakan sejumlah masalah.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Pasar Pasir Gintung, Pedagang: Sungguh Bahagia

Permasalahan yang ada seperti proses ganti rugi bidang tanah yang baru selesai 87 persen atau masih terdapat 846 bidang tanah lagi yang belum terbayarkan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Roy Panagom Pardede mengatakan kendala pembayaran ganti rugi itu diantaranya terdapat data kepemilikan tanah yang salah, status bekas kawasan hutan dan kasus korupsi yang saat ini tengah ditangani oleh Polda Lampung hingga telah ditetapkan sejumlah orang tersangka.

Ia pun memastikan ganti rugi yang belum terbayarkan bakal selesai pada September mendatang.

Meski masih terdapat 846 bidang tanah yang belum terbayarkan, Bendungan Margatiga dengan anggaran 846 miliar rupiah yang pembangunannya telah selesai pada tahun 2022 ini sudah beroperasi dan mulai dimanfaatkan masyarakat. Salah seorang petani, Ahmad Mustain menyebut hasil panen meningkat sebesar 20 hingga 30 persen semenjak terpenuhinya pasokan air sawah yang berasal dari bendungan tersebut.

Diketahui, bendungan margatiga yang diresmikan presiden jokowi ini mulai dibangun pada tahun 2017 lalu oleh BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Dalam prosesnya polisi menemukan dugaan korupsi terhadap ganti rugi lahan masyarakat yang menyebabkan kerugian negara sebesar 43,4 miliar rupiah. Kasus tersebut pun masih terus dilakukan penyelidikan oleh Polda Lampung hingga saat ini.

#bendungan #margatiga #bermasalah