GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV - Warga Padukuhan Temuireng Dua, Kelurahan Girisoka, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul terpaksa harus mengambil air sungai di Telaga Moto Indro untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari sejak 4 bulan lalu.
Setiap harinya warga mengisi jeriken dengan menempuh perjalanan 1 kilometer untuk mendapatkan air. Sementara untuk kebutuhan minum dan MCK, warga harus menempuh jarak 2 kilometer.
Debit air yang mengecil sejak 2 bulan terakhir membuat warga harus merogoh kocek membeli air seharga 160 ribu rupiah per tangki untuk keperluan 10 hari.
“Sudah sekitar 2 bulanan. Air ini untuk ternak sama untuk menyirami cabe. Sehari bisa ambil 2-3 kali,” jelas Mariadi, warga setempat.
Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari, warga membeli air tanki dengan harga yang bervariasi.
“Kekeringan ini sudah 4 bulanan, terus enggak ada sumber mata air di Padukuhan Temurieng 2. ada 185-an KK yang terdampak, sama sekali engga punya air. Untuk konsumsi sehari-hari warga beli tanki, yang satu tanki (50 Liter) Rp130.000 untuk yang dekat jalan untuk yang jauh bisa Rp150.000-Rp160.000,” ujar Indra Setiawan, warga Dukuh Temuireng 2.
Setiap tahun, kekeringan menjadi persoalan yang dihadapi warga Padukuhan Temuireng Dua. Sementara itu, status siaga darurat kekeringan di Gunungkidul berlaku sejak 1 hingga 31 Agustus mendatang. Kondisi tersebut bisa diperpanjang melihat perkembangan kekeringan yang terjadi.
#kekeringan #airbersih #gunungkidul
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.