JAKARTA, KOMPAS.TV - Kontestasi Pilkada Tojo Una-Una berubah menjadi ajang pembunuhan karakter terhadap diri kandidat calon bupati, Ilham Lawidu. Sebuah gerakan masif diarahkan untuk menyerang dan menjelek-jelekkan dirinya bahkan dicap sebagai seorang radikal.
Fitnah Wahabi terhadap diri cabup Ilham itu sangat kejam dan tidak berdasar. Uniknya, banyak yang belum tahu jika Wakil Bupati Touna itu merupakan mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang notabene adalah salah satu organisasi yang terdepan dalam melawan intoleransi dan radikalisme.
Ilham juga menegaskan jika dirinya merupakan penganut
Ahlussunnah wal Jamaah. Hal itu disampaikan saat melakukan silaturahim sekaligus memohon doa restu untuk maju Pilkada Tojo Una-Una kepada mantan Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj di Jakarta, Minggu (4/8/2024).
"Hal ini perlu saya sampaikan sebagai bahan klarifikasi untuk meluruskan persepsi yang beredar luas di masyarakat termasuk media sosial. Sekaligus mematahkan tudingan-tudingan yang selama ini ditujukan kepada saya," ujarnya.
Sementara itu, Kiai Said usai menerima rombongan mengatakan isu radikalisme dan intoleransi yang ditujukan kepada Wabup Ilham dinilai tidak elok dan tidak boleh terjadi dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.
Mustasyar PBNU ini pun mengingatkan agar kelompok-kelompok tertentu tidak melakukan perbuatan yang bersifat memprovokasi masyarakat Tojo Una-Una menjelang pilkada. Kiai Said juga meminta agar politik identitas jangan dijadikan alat untuk menjegal lawan politik.
"Tudingan itu tidak berdasar yah, dan beliau juga menjelaskan. Ilham juga sudah membuktikan melalui kerja-kerjanya menjabat wakil bupati yakni berpihak kepada kepentingan masyarakat tanpa memandang agama apa pun. Olehnya itu saya mengingatkan kepada kelompok tertentu untuk tidak memprovokasi masyarakat jelang pilkada, berhenti adu domba. Stop politik identitas," tegasnya.
Kiai Said memuji sosok Ilham sebagai wakil bupati yang mampu menjaga hubungan baik dengan bupati hingga saat ini. Menurutnya, Ilham adalah sosok inspiratif yang memperlihatkan loyalitas kepada pasangannya dan tidak berambisi merebut kekuasaan.
"Ini contoh baik bagi kita semua, banyak pasangan kepala daerah tidak akur hingga akhir masa jabatannya, masing-masing berambisi merebut kekuasaan. Beliau (Ilham) mengajarkan kita semua tentang arti loyalitas dan jauh dari nafsu berkuasa," bebernya.
Kiai Said tak lupa berpesan agar calon Bupati Tojo Una-Una ini terus menjaga semangat kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama. Memberi perhatian kepada rumah-rumah ibadah, pondok-pondok pesantren termasuk keberadaan Al Khaeraat di Touna.
"Tojo Una-Una membutuhkan pemimpin yang berpihak kepada masyarakat juga pemimpin yang mampu merangkul dan bersinergi dengan semua pihak termasuk pemuka agama agar tercipta keteduhan dan kedamaian serta kesejukan di tengah masyarakat kita. Dan saya berharap kepada adik kita Ilham Lawidu ini," pungkasnya.
#wahabi
#PBNU
#tojounauna
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.