BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Cabai jenis taji yang menjadi bahan utama sajian pedas untuk ayam geprek, kini menjadi beban bagi pedagang warung makan di Jalan Antasan Kecil Barat Banjarmasin.
Langkanya cabai taji diakui pedagang, Mutiah, justru berdampak pada naiknya harga cabai dari 60 ribu menjadi 100 ribu rupiah per kilogramnya.
Baca Juga: 9 Pengamen Jalani Sidang dan Terancam Penjara Setelah Terjaring Razia di Banjarmasin
Pedagang ayam geprek pun mengaku pasrah dan harus mengeluarkan modal tambahan, demi memenuhi kebutuhan sebanyak 3 kilogram cabai per harinya.
"Asal barangnya ada, ini sudah langka ke mana mencari, tidak bisa ada alternatif lain cabainya," ungkap Mutiah.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Banjarbaru Naik, Pedagang Mengeluh Keuntungan Menipis
Kenaikan harga cabai yang melonjak tinggi ini terjadi akibat langkanya pasokan cabai jenis taji dan tiung di pasaran, kondisi ini ditengarai oleh cuaca ekstrem yang menyebabkan panen cabai menurun hingga wacana petani menaikkan harga.
Pedagang ayam geprek terpaksa menanggung kerugian dengan tetap membeli cabai di tengah gelombang kenaikan harga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.