KUPANG, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) mengenai risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat dipicu oleh angin kencang dalam beberapa hari mendatang.
BMKG mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat berhati-hati terhadap potensi dampak seperti karhutla, pohon tumbang, dan baliho roboh.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek menjelaskan bahwa peningkatan kecepatan angin di wilayah NTT disebabkan oleh aktifnya Monsoon Timur dan besarnya perbedaan gradien tekanan antara Australia dan Asia.
Angin kencang ini diperkirakan akan bertahan dengan kecepatan mencapai 25 knot selama tiga hingga empat hari ke depan.
"Waspada karhutla, karena hari ini angin mencapai 35 knot," kata Sti Nenotek di Kupang, Rabu (32/7/2024).
Baca Juga: La Nina Tiba di Indonesia Agustus 2024, BMKG Sebut Dampaknya Akan Sering Hujan di Wilayah Ini
Sti mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran, terutama di lahan yang sangat kering, karena dapat memicu kebakaran yang meluas.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan. Para petani juga disarankan untuk tidak membuka lahan baru dengan cara membakar.
"Ini harus diawasi karena sekarang angin kencang dan bisa menyebabkan kebakaran," ucapnya dikutip dari Antara.
Ia juga menasihati masyarakat untuk berhati-hati saat bepergian selama angin kencang, dan menghindari berteduh di bawah pohon yang mudah patah atau di dekat baliho yang rentan roboh.
Selain peringatan angin kencang, BMKG juga mengeluarkan informasi terkait gelombang tinggi yang mencapai tiga meter di Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu.
Gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter juga diperkirakan terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan Selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Akibat kondisi ini, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang membatalkan penyeberangan kapal feri tujuan Kupang-Rote hari ini. Keberangkatan kapal akan ditunda hingga cuaca membaik.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Risiko Bencana Hidrometeorologi di 16 Provinsi Rabu 31 Juli 2024
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.