Dugaan Kasus Mafia Tanah, Ini Alasan BPN Kabupaten Gorontalo Belum Serahkan Warkah Tanah ke Penyidik

KABUPATEN GORONTALO, KOMPAS.TV - Dugaan kasus mafia tanah yang terjadi di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo terus menjadi atensi sejumlah pihak terkait.

Proses penyelidikan atau pemeriksaan yang dilakukan penyidik Polda Gorontalo pun terhambat karena menunggu dokumen warkah tanah yang dinilai menjadi dokumen kunci untuk mengungkap dugaan kasus mafia tanah ini.

Sudah hampir 3 bulan yakni sejak bulan Maret 2024, Penyidik Polda Gorontalo telah menyurati BPN Kabupaten Gorontalo untuk menyerahkan dokumen yang dimaksud.

Sayangnya hingga saat ini, dokumen itu tak kunjung diserahkan ke pihak penyidik.

Kuasa hukum ahli waris yang melaporkan hal ini pun telah berupaya meminta agar BPN Kabupaten Gorontalo dapat segera menyerahkan dokumen tersebut.

Kuasa hukum pun menyayangkan pihak BPN yang dinilai lambat dan lalai dalam mencari maupun menyimpan dokumen warkah tanah yang ada.

Sementara itu, Kepala Kantor BPN Kabupaten Gorontalo Royger Simanjuntak membeberkan sejumlah alasan dan kendala yang dihadapi, sehingga sampai saat ini dokumen warkah tanah itu belum diserahkan ke penyidik Polda Gorontalo.

Banyaknya tumpukan dokumen warkah tanah yang ada ditambah dengan tidak tertata rapi, menjadi salah satu kendala yang membuat dokumen yang dimaksud belum ditemukan.

Baca Juga: Tahapan Coklit Selesai, KPU Provinsi Gorontalo Evaluasi Kinerja dan Hasil Coklit Pantarlih

Kepala Kantor BPN Kabupaten Gorontalo pun menegaskan bahwa, dokumen tersebut masih terus diupayakan dalam pencarian oleh petugas.

Belum terdigitalisasinya dokumen pertanahan yang ada sebelumnya, juga dinilai menjadi kendala yang dihadapi dan membuat proses pencarian memakan waktu yang lama.

Disisi lain BPN Kabupaten Gorontalo juga menegaskan akan terus bersinergi dalam memberantas tindakan mafia tanah yang ada di Kabupaten Gorontalo.

#BPNKabupatengorontalo

#Mafiatanah

#Kabupatengorontalo

#Gorontalo