Kompas TV regional jawa timur

Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, PVMBG Larang Aktivitas Radius 3 Km dari Puncak

Kompas.tv - 25 Juli 2024, 10:16 WIB
gunung-semeru-erupsi-pagi-ini-pvmbg-larang-aktivitas-radius-3-km-dari-puncak
Gunung Semeru erupsi pada Kamis (25/7/2024) pagi pukul 7.19 WIB. (Sumber: (ANTARA/HO-PVMBG))
Penulis : Dian Nita | Editor : Vyara Lestari

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru terpantau erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 900 meter di atas puncak pada Kamis (25/7/2024) pukul 7.19 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian mengatakan, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu melontarkan awan panas sekira 900 meter di atas puncak.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 25 Juli 2024, pukul 7.19 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Sigit, dikutip dari Antara.

Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut.

Gunung Semeru sempat erupsi pada Kamis dini hari pukul 00.01 WIB dan pagi hari pukul 05.41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak ke arah timur laut.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Wilayah Ini Waspada Kekeringan Meteorologis pada Dasarian III Juli 2024

Hingga kini, Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, sehingga ada imbauan khusus bagi masyarakat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari pusat erupsi.

Masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Baca Juga: Gunung Semeru Mengalami 99 Letusan dalam 24 Jam, Warga Diimbau Waspada

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Selain itu, lanjut PVMBG, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.


 

 




Sumber : Kompas TV, Antara




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x