SURABAYA, KOMPAS.TV - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya menangkap empat orang yang diduga telah melarang dan mengancam pengunjung yang melakukan sesi foto di Wisata Kota Lama.
Tindakan ini diambil setelah beredarnya laporan di media sosial mengenai sekelompok orang yang menghalangi aktivitas fotografi di lokasi tersebut.
Dilaporkan Kompas.com, insiden ini pertama kali dilaporkan oleh pemilik akun Instagram @hanspotrait_ pada Kamis (18/7/2024).
Dalam unggahannya, dia menceritakan bahwa dirinya dan tiga temannya mendapat teguran dan ancaman dari sekelompok orang yang mengaku sebagai bagian dari paguyuban fotografer Wisata Kota Lama.
"Saya masih ingat betul dia berkata 'gpp terusno ae motret nak kene molemu ati-ati ajor ae' (tidak apa-apa teruskan saja memotret di sini, pulangmu hati-hati remuk saja)," tulis akun @hanspotrait_, mengutip ancaman yang diterimanya.
Baca Juga: Ada Fenomena Embun Es dan Suhu Sentuh 5 Derajat Celsius di Gunung Merbabu, Ini Kata BMKG
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menangkap empat orang terkait insiden ini.
"Petugas berhasil menjangkau oknum fotografer itu, kami bawa ke kantor beserta lima orang yang mengatakan bahwa mereka korban," ujar Fikser dikutip dari Kompas.com, Minggu (21/7).
Fikser menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari kedua belah pihak terkait peristiwa tersebut.
"Kami data dan mintai keterangan terkait permasalahan oknum fotografer ini. Kami juga melakukan pengarahan dan mereka juga membuat surat pernyataan agar tidak melakukan hal itu lagi," tambahnya.
Baca Juga: Ibu-Ibu di Tegal Jateng Ikut Lomba Menangis, Hadiah Uang Tunai dan Bingkisan
Lebih lanjut, Fikser menegaskan bahwa Wisata Kota Lama merupakan fasilitas umum yang dibangun Pemerintah Kota untuk warga Surabaya.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar tidak ada lagi kelompok yang melarang aktivitas di area tersebut.
"Akan kami tindak tegas, akan kami jangkau. Mengingat Wisata Kota Lama ini adalah fasilitas umum yang dibangun Pemerintah Kota untuk warga Kota Surabaya," tegas Fikser.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.