MALANG, KOMPAS.TV - Seorang petani milenial di Kota Malang menekuni pertanian organik.
Selain menguntungkan, hal ini dilakukan untuk melanjutkan keberadaan petani di tengah ancaman keterbatasan lahan.
Jasmito, pria 35 tahun, warga Bumiayu Kota Malang prihatin dengan krisis regenerasi petani. Padahal pertanian adalah bidang yang abadi dan berhubungan dengan kebutuhan pangan manusia.
Ia mengelola 1.500 meter persegi lahan pertanian. Dipilihnya pertanian organik karena produk organik lebih menguntungkan dan memiliki harga stabil.
Setelah menekuni pertanian organik selama 9 tahun, kini Ia memanfaatkan teknologi dengan mengembangkan pasar penjualan secara daring.
Total dalam sekali panen bisa mencapai 1,5 kwintal untuk dipasarkan.
"Saya punya peluang jadi dosen tapi pilih jadi petani kaya disayangkan, tapi setelah tahu hasilnya oh iya ada potensi. Kalo di tengah lahan menyempit saya lebih ke menambah nilai guna dari produk pertanian yang saya hasilkan, misal lahan sempit bisa menghasilkan hasil yang maksimal atau cuan yang maksimal dengan menambah nilai, yakni organik" Katanya.
Kini ia berharap para milenial, utamanya dari jurusan ilmu pertanian bisa memasukkan profesi petani untuk digeluti.
Karena selain menguntungkan hal ini juga sebagai keberlanjutan keberadaan petani untuk memenuhi kebutuhan pangan warga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.