KLATEN, KOMPAS.TV – Remaja Z (17), rekan FN (18) ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang meninggal setelah diceburkan ke kolam sekolah pada hari ulang tahunnya, buka suara terkait peristiwa itu.
Menurut Z, ia dan rekan-rekannya tidak sedikit pun berniat untuk mencelakai FN. Mereka hanya ingin memberikan kenang-kenangan pada temannya di hari ulang tahun korban pada Senin (8/7/2024).
Z mengaku menyesal karena perbuatan mereka mengakibatkan kematian FN. Saat kejadian, Z termasuk satu di antara empat orang yang menceburkan korban ke kolam sedalam 1,7 meter.
"Kami tidak ada niatan untuk mencelakai Fajar, itu terjadi secara spontan, hanya ingin merayakan ulang tahun," ucapnya Selasa (9/7/2024), dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Diceburkan ke Kolam saat Ulang Tahun, Seorang Siswa di Klaten Tewas Tersetrum
"Kejadiannya cepat sekali, tidak sampai lima menit. Kami tak menyangka, bingung, dan kaget kalau ternyata di kolam ada aliran listrik," tambahnya.
Bahkan, menurut Z, korban diceburkan dalam kondisi badan penuh dengan tepung dan sempat bercanda dengan teman-teman saat berada di dalam kolam.
Namun, saat korban berusaha naik ke permukaan tiba-tiba kakinya menginjak kabel dan tersengat listrik.
"Seketika itu kami panik karena dia tiba-tiba minta tolong kakinya keram. Kami bertiga langsung turun ke kolam berniat membantu. Tapi saat saya coba tarik, tangan saya terasa kram," tambahnya.
Dua siswa lain yang masuk ke kolam untuk menolong juga tersengat listrik. Setelah listrik dipadamkan, kondisi korban lemas sedangkan dua siswa hanya mengalami kram.
Setelah korban dinyatakan meninggal, Z dan teman-teman lain mendatangi orang tua korban dan meminta maaf.
Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Cawas AKP Umar Mustofa menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, korban sempat melakukan rapat bersama anggota OSIS lain untuk membahas acara yang akan digelar pada 25 Juli 2024.
Sekitar pukul 13.00 WIB, salah satu siswa mengetahui korban sedang berulang tahun dan berniat memberikan kejutan.
Baca Juga: Fakta-Fakta Ketua OSIS SMA di Klaten Meninggal Dunia di Hari Ulang Tahunnya
Tubuh korban sempat ditaburi tepung dan diceburkan ke kolam sedalam 1,7 meter. Korban menganggap hal tersebut sebagai candaan sehingga tak melakukan perlawanan.
"Kemudian korban sempat berusaha untuk mentas (keluar dari dalam kolam). Tapi ternyata dia tidak sadar menginjak setrum. Bagi dia, kakinya kok kram, padahal itu setrum," ungkapnya, Selasa.
Sumber : tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.