TABANAN, KOMPASTV - Presiden Indonesia Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali mengatakan bahwa isu krisis air telah menekan sesuluh negara yang berdampak pada perubahan iklim. Kebutuhan air terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan pembangunan infrastruktur. Sementara ketersediaan sumber air terus menurun. Semua negara diharapkan dapat membangun sinergi dan berkolaborasi dalam menyusun perencanaan strategis sebagai upaya penanggulangan ancaman krisis air ini. Sementara itu Loic Fauchon, President of the World water Council menyampaikan 7 program besar dalam upaya mitigasi bencana krisis air dan perubahan iklim, dua diantaranya yang dapat segera kita lakukan bersama adalah mengubah perilaku masyarakat dalam penggunaan air dan melakukan upaya solusi berbasis alam yang tidak berdampak pada kerusakan lingkungan.
Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali Ir. I Nyoman Suardika, M.T. menyampaikan bahwa sejalan dengan pidato dari kedua pimpinan tersebut, dalam rangka pengembangan kerjasama luar negeri sekaligus penguatan Pusat Unggulan Teknologi PNB yaitu “Green Tourism”, Jurusan Teknik Sipil PNB menggandeng Management Science University (MSU) dan IDEP Foundation untuk melakukan kolaborasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul kegiatan “The Keys of Healthy Life Through Balancing of Ecological Nature”. Kegiatan dilaksanakan di Bali dan di SelangorMalaysia dengan melibatkan civitas akademika kedua perguruan tinggi, khususnya mahasiswa. Sementara itu Prof. Dr. Ir. Lilik Sudiajeng, M.Ergselaku Ketua Tim Pelaksana dari Jurusan Teknik Sipil PNB menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pentingnya melestarikan sumber daya air dan bahaya yang dapat ditimbulkan apabila terjadi krisis air, termasuk bagaimana terjadinya perubahan iklim. Disamping itu juga memperkenalkan berbagai aksi nyataterkait konservasi air tanah sebagai upaya untuk mengimbangi pemanfaatan sumber air tanah baik oleh domestik maupun industri.Malalui kegiatan ini diharapkan dapat mengubah perilaku mahasiswa dalam penggunaan air serta meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan.
Untuk tahun 2024,terdapat 3 kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi mahasiswa yang dilaksanakan di Bali dengan Penanggungjawab kegiatan adalah PNB dan IDEP Foundation, meliputi : 1) Pengenalan dan praktik penjernihan air sungai menjadi sumber air bersih untuk meningkatkan sumber air; pengelolaan sampah dengan menerapkan konsep 3R (Reduce, Re-use, Recycling) untuk mencegah terjadinya polusi air; dan 3) penanaman 500 pohon konservasi, yaitu pohon durian dan pohon kopi di wilayah daerah imbuhan utama di Desa Senganan Tabanan dengan menggandeng Kelompok Tani Tabanan Lestari. Pohon kopi dan durian dipilih karena akarnya mampu menangkap dan menyimpan air hujan untuk kemudian diresapkan ke dalam tanah dan menambah stok air tanah. Kegiatan di Bali dilaksanakan mulai dari tanggal 21 sampai 26 Juni 2024. Sementara itu, untuk kegiatan di Selangor Malaysia dengan penanggungjawab MSU dilaksanakan tanggal 10 – 11 Agustus 2024, yang merupakan bagian dari Coral Restoration Project. Program pengabdian kepada masyarakat skema kerjasama luar negeri ini digagas oleh Politeknik Negeri Bali dalam bentuk Hibah Kompetitif dengan sumber dana dari kolaborasi PNB, MSU, dan IDEP Foundation.
#iklim #WWF #air
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.