Kompas TV regional sumatra

Turun Tangan di Kasus Kematian Afif Maulana, Komisi III DPR akan Kunker ke Sumbar

Kompas.tv - 4 Juli 2024, 19:58 WIB
turun-tangan-di-kasus-kematian-afif-maulana-komisi-iii-dpr-akan-kunker-ke-sumbar
Ketua Komisi III DPR sekaligus Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2023). (Sumber: ANTARA/Melalusa Susthira K.)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto mengatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumatera Barat guna menindaklanjuti kasus kematian Afif Maulana (13) yang diduga disiksa polisi.

“Biasanya kalau begini-begini kan kita kunker. Ini kawan-kawan ada kunker ke Sulawesi Selatan, nanti akan ada kunker ke Sumbar. Kita lihat di lapangan,” kata Bambang, Kamis (4/7/2024).

Baca Juga: Kompolnas Sebut Penyebab Kematian Afif Maulana Sudah Dijelaskan kepada Keluarga, Sempat Ada Debat

Sayangnya, ia tak dapat memastikan tanggal pasti kunker Komisi III DPR ke Sumbar itu akan dilakukan.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu mengatakan, setelah kunker dilakukan, pihaknya akan mempertimbangan perlu atau tidaknya mengadakan rapat bersama Polri untuk membahas kasus Afif Maulana.

“Tahapannya adalah biasanya kita kunker, kunjungan kerja dulu kalau ada kasus,” ucap Bambang, seperti dikutip dari Kompas.com.

Terkait hal itu, Komisi III DPR juga belum menentukan sikap apakah akan memanggil Polri atau tidak.

Sebagai informasi, kasus ini bermula dari penemuan jasad siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana, di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/6/2024) siang.

Direktur LBH Padang Indira Suryani mengatakan, AM diduga menjadi korban penganiayaan atau penyiksaan anggota polisi.

Baca Juga: Keluarga Minta Ekshumasi Jenazah Afif Maulana, Begini Respons Kapolda Sumbar

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan, Afif Maulana meninggal dunia karena jatuh ke sungai dan tubuhnya berbenturan dengan benda keras.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa tulang iga belakang bagian kiri patah sebanyak enam ruas. Patahan tulang tersebut membuat paru-paru bocah itu robek.

“Penyebab kematiannya adalah karena patah tulang iga dan merobek paru-paru itu,” kata Suharyono, Minggu (30/6/2024).



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x