Kompas TV regional bali nusa tenggara

Peringatan BBMKG Denpasar soal Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Jalur Penyeberangan Bali

Kompas.tv - 4 Juli 2024, 09:01 WIB
peringatan-bbmkg-denpasar-soal-potensi-gelombang-tinggi-hingga-4-meter-di-jalur-penyeberangan-bali
Ilustrasi. BBMKG Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan mengenai potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai hingga 4 meter di jalur penyeberangan di Bali. (Sumber: asdp.id)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

DENPASAR, KOMPAS.TV - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan mengenai potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai hingga 4 meter di jalur penyeberangan di Bali.

Gelombang tinggi ini diperkirakan terjadi pada 4-5 Juli 2024.

Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar Brian Eko Permadi menyatakan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan Bali menjadi faktor utama penyebab gelombang tinggi tersebut.

Berdasarkan data model maritim, angin dominan bertiup dari timur-tenggara dengan kecepatan antara 5-25 knot atau hingga 46 kilometer per jam.

“Gelombang tinggi dipengaruhi peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan Bali,” kata Eko di Denpasar, Kamis (4/7/2024), dikutip dari Antara.

BBMKG Wilayah III Denpasar telah mengeluarkan peringatan dini untuk sejumlah perairan yang merupakan jalur penyeberangan.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 4-5 Juli 2024: Waspada, 24 Wilayah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem

Perairan yang diperkirakan mengalami gelombang tinggi hingga 4 meter antara lain Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, perairan selatan Bali-NTB, dan Samudera Hindia selatan Bali.

Sementara ketinggian gelombang di Laut Bali diperkirakan mencapai hingga 2,5 meter.

Selat Bali adalah jalur penyeberangan utama antara Bali dan Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang.

Selat Lombok menghubungkan Bali dengan NTB melalui Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem menuju Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok.

Selat Badung merupakan jalur nelayan, wisata bahari, dan penyeberangan dari Denpasar menuju Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan di Kabupaten Klungkung.

Selain itu, jalur ini juga menjadi rute kapal dari Bali melalui Pelabuhan Benoa menuju wilayah Indonesia bagian timur.

Kondisi angin dan gelombang laut yang tinggi dapat berdampak pada keselamatan pelayaran. BBMKG Wilayah III Denpasar mengimbau pengguna perahu nelayan untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Baca Juga: Waspada, BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Indonesia hingga 13 Juli 2024

Operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Operator kapal feri diminta memperhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Sedangkan kapal berukuran besar seperti kargo dan kapal pesiar perlu mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

Perairan yang Berpotensi Gelombang Tinggi

  • Selat Bali bagian selatan: Gelombang hingga 4 meter.
  • Selat Badung: Gelombang hingga 4 meter.
  • Selat Lombok bagian selatan: Gelombang hingga 4 meter.
  • Perairan selatan Bali-NTB: Gelombang hingga 4 meter.
  • Samudera Hindia selatan Bali: Gelombang hingga 4 meter.
  • Laut Bali: Gelombang hingga 2,5 meter.

Jalur Penyeberangan Utama

  • Selat Bali: Penghubung utama antara Bali dan Jawa (Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang).
  • Selat Lombok: Menghubungkan Bali dengan NTB (Pelabuhan Padangbai - Pelabuhan Lembar).
  • Selat Badung: Jalur nelayan, wisata bahari, dan penyeberangan (Denpasar - Nusa Penida dan Nusa Lembongan).

 



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x