GORONTALO, KOMPAS.TV - Ratusan mahasiswa di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa menolak sejumlah ruu dan kebijakan pemerintah yang dinilai merusak demokrasi.
Aksi yang berlokasi di depan Rumah Dinas Gubernur Gorontalo ini pun diwarnai dengan aksi orasi ilmiah hingga pembakaran ban.
Tak berselang lama, kericuhan pun tidak bisa terhindarkan saat massa aksi mencoba memaksa masuk kedalam Rumah Dinas Gubernur Gorontalo.
kericuhan terjadi karena adanya saling dorong antar massa aksi dengan petugas Kepolisian dan Satpol PP yang mengamankan jalannya aksi.
Akibatnya, pagar Rumah Dinas Gubernur Gorontalo pun roboh dan rusak.
Massa aksi yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi kampus dan paguyuban di Gorontalo ini pun mengaku kecewa dengan Penjabat Gubernur Gorontalo yang tak enggan menemui massa aksi.
Aksi demo yang telah beberapa kali dilakukan ini merupakan bentuk untuk menyuarakan penolakan terhadap sejumlah RUU dan kebijakan pemerintah yang justru dinilai menyengsarakan rakyat.
Presiden BEM Universitas Gorontalo mengatakan, saat kericuhan terjadi, ada sejumlah massa aksi yang mendapat tindak kekerasan berupa pemukulan dari petugas Satpol PP dan dan aparat Kepolisian.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Gorontalo Kota menegaskan telah melakukan pengamanan aksi demonstrasi sesuai dengan prosedur yang ada.
Bahkan, pihaknya dengan tegas membantah terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan oleh petugas.
Baca Juga: Kasus Kematian Afif Maulana, Keluarga Desak Komnas HAM Bentuk Tim Investigasi
Beruntung kericuhan yang terjadi tidak berlangsung lama dan tidak menelan korban jiwa.
Tak kunjung ditemui Penjabat Gubernur Gorontalo hingga sore menjelang maghrib, massa aksi pun memilih menarik diri dan mengaku akan kembali melakukan aksi demonstrasi hingga apa yang menjadi tuntutan dapat direspon dan mendapat solusi.
#demomahasiswa
#RUU
#rudisgubernurgorontalo
#penjabatgubernurgorontalo
#kotagorontalo
#gorontalo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.