GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Krisis air bersih yang terjadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat sejak Sabtu (22/6/2024) lalu jelas memengaruhi para pelaku wisata. Apalagi, belum ada kejelasan kapan krisis air bersih itu akan berakhir.
Budi, sebut saja begitu, menyebut hotel tempatnya bekerja mengalami pembatalan dan penurunan reservasi menyusul adanya krisis air bersih di Gili Trawangan.
“Banyak booking-an cancel. Pokoknya kalau ada info air mati, booking-an langsung berkurang,” ujarnya saat ditemui Kompas.tv di depan hotelnya di Gili Trawangan, Selasa (25/6/2024).
Tetamu hotelnya yang telanjur menginap saat krisis air pun mengeluhkan air bersih yang berhenti mengalir.
“Ya ada tamu kita yang komplain karena nggak ada air kemarin,” ungkapnya.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di Gili Trawangan Belum akan Berakhir
Untungnya, akomodasi tempatnya bekerja telah memasang instalasi pipa memanfaatkan air sumur yang payau, demi tetamu hotelnya tetap mendapat air.
Namun, tak semua akomodasi memiliki sumur sebagai sumber air alternatif. Yang tak memiliki sumur, terpaksa membeli air payau dan air bersih.
Arif misalnya. Pemuda yang bekerja di sebuah hotel di selatan Gili Trawangan ini menyebut perusahaan tempatnya bekerja membeli puluhan jerigen air payau dari akomodasi lain yang memiliki air sumur. Dalam sekali pengambilan air, ia membawa sekitar 20 jerigen yang diangkut menggunakan dongol, atau delman khusus untuk mengangkut barang.
“Hari ini sudah beberapa kali kita bolak-balik ambil air,” ujarnya sambil menunggui selang yang mengalirkan air ke belasan jerigen yang dibawanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.