Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Duduk Perkara Ricuh Turnamen Bola di Semarang, 2 Wasit Jadi Korban Keroyok Masih Jalani Perawatan

Kompas.tv - 3 Juni 2024, 22:42 WIB
duduk-perkara-ricuh-turnamen-bola-di-semarang-2-wasit-jadi-korban-keroyok-masih-jalani-perawatan
Kericuhan terjadi dalam final Piala Bupati Semarang antara Putra Bhakti Patemon melawan Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2024).  (Sumber: Tangkapan Layar YouTube KOMPAS TV)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Gading Persada

SEMARANG, KOMPAS.TV - Kericuhan terjadi dalam final Piala Bupati Semarang antara Putra Bhakti Patemon melawan Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2024). 

Aparat keamanan dan panitia pelaksana pertandingan, tidak mampu membendung amarah pendukung Putra Bhakti. 

Kericuhan terjadi dua kali. Pertama, saat wasit Hadi Suroso yang mengalami luka, tidak bersedia memimpin melanjutkan pertandingan. 

Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U20 Toulon Cup 2024: Besok Jumpa Ukraina di Laga Perdana

Kedua, wasit Ridwan Prayitno yang turun menggantikan, juga dikeroyok penonton dan pemain Putra Bhakti, karena memberikan penalti pada menit akhir kepada tim lawan. 

Hingga hari ini, Senin (3/6), kedua wasit tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Salatiga. 

Atas insiden ini, pihak kepolisian memutuskan menangguhkan pertandingan hingga waktu yang tidak ditentukan. 

Baca Juga: Permohonan Naturalisasi Disetujui DPR, PSSI Usahakan Calvin Verdonk Main Kontra Filipina

"Kemarin adalah pertandingan yang memperebutkan Piala Bupati Semarang. Dan pada saat kejadian saat itu, kebetulan bapak Bupati juga menyaksikan pertandingan," kata kasi Humas Polres Semarang, AKP Pri Handayani, Senin (3/6) dilansir dari Kompas Malam di KompasTV. 

"Dan atas petunjuk dan perintah bapak Bupati, untuk sementara waktu semua pertandingan bola, dihentikan dalam batas waktu yang belum bisa ditentukan," imbuhnya. 


 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x