Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Fakta-Fakta Perempuan di Sleman Tewas usai Suntik Silikon di Payudara, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Kompas.tv - 30 Mei 2024, 11:31 WIB
fakta-fakta-perempuan-di-sleman-tewas-usai-suntik-silikon-di-payudara-polisi-tetapkan-2-tersangka
Ilustrasi garis polisi. Perempuan di Sleman, Jogja, meninggal dunia usai suntik filler payudara. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

SLEMAN, KOMPAS.TV - Seorang perempuan berinisial PK (27) meninggal dunia usai menjalani perawatan filler payudara di salah satu salon di Tambakbayan, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (25/5/2024). Keluarga yang merasa janggal pun melaporkan insiden tersebut ke polisi. Sejauh ini, polisi telah menetapkan dua tersangka.

Berikut Kompas.tv rangkum deretan fakta perempuan tewas usai disuntik filler payudara.

Baca Juga: Marah Tak Diberi Uang, Pria Ngamuk dan Rusak Salon di Banten

Kronologi

Peristiwa bermula saat PK janjian dengan pemilik salon, SMT (40), untuk menjalani perawatan payudara. Korban datang ke salon pada Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Kapolsek Depok Barat Kompol Tri Hartanti mengatakan, PK datang sendiri menggunakan sepeda motor. Setibanya di salon, ia ditangani oleh karyawan salon berinisial EK (36) yang langsung menyuntikkan silikon ke payudara korban.

Pada pukul 14.30 WIB, korban sempat mengeluh pusing dan muntah-muntah. Hingga pukul 17.00 WIB, korban diantar istri pemilik salon dan temannya ke rumah sakit.

"Dokter menyampaikan bahwa korban tiba di rumah sakit pukul 17.27 WIB dan dinyatakan meninggal dunia pukul 17.30 WIB," tutur Tri, Selasa (28/5/2024).

Sempat Kejang

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Andrian mengatakan bahwa SMT mematok tarif Rp2,5 juta per 100 cc cairan silikon untuk perawatan filler payudara.

SMT menyarankan PK untuk menyuntikkan 500 cc silikon secara bertahap. Pada penyuntikan 100 cc pertama, kondisi korban masih normal.

“Pas udah disuntik 100 cc yang kedua, (korban) kejang-kejang,” ungkap Riski, Rabu (29/5/2024).

Baca Juga: Viral! 2 WN Asing di Bali Ngamuk dan Aniaya Pegawai Salon karena Tolak Bayar Biaya Perawatan

2 Tersangka Ditetapkan

Saat ini, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus kematian perempuan usai suntik filler payudara, yakni SMT, warga Gondokusuman, Kota Yogyakarta, selalu pemilik salon, dan EK, warga Gunungkidul, selaku karyawan salon.

Riski menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan sementara, EK mengaku sebagai mantan perawat di sebuah rumah sakit. Setelah keluar dari pekerjaan lama, EK bekerja di salon.

"Kalau hasil pemeriksaan, dia ngaku mantan karyawan (rumah sakit), tapi sudah dua tahun resign dari rumah sakit. Jadi dia enggak lanjut kontrak, habis itu dia kerja di salon-salon itu," jelas dia.

Namun demikian, polisi masih menyelidiki latar belakang EK, termasuk soal izin prakteknya sebagai perawat.

"Kita sudah tanya-tanya juga sama ahli, terkait masalah perawat itu. Kan perawat pun tidak bisa langsung nyuntik, dia harus ada pendampingan dokter, kalau perawat ya. Tapi kan apakah dia masuk kategori perawat, kan belum kita cek dia izinnya," pungkasnya.


 

 



Sumber : Kompas.com, Tribun Jogja



BERITA LAINNYA



Close Ads x