Kompas TV regional jabodetabek

Polisi Sebut Mayat dalam Toren di Tangsel Bandar Narkoba, Diduga Sembunyi dari Kejaran Polisi

Kompas.tv - 29 Mei 2024, 21:17 WIB
polisi-sebut-mayat-dalam-toren-di-tangsel-bandar-narkoba-diduga-sembunyi-dari-kejaran-polisi
Ilustrasi mayat. Polisi mengungkapkan mayat Devi Karmawan (27) alias Depoy, yang ditemukan dalam toren di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, merupakan bagian dari bandar narkoba. (Sumber: Net/Google)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkapkan mayat Devi Karmawan (27) alias Depoy, yang ditemukan dalam toren di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, merupakan bagian dari bandar narkoba.

Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Shodiq mengungkapkan korban menjadi target usai polisi menangkap menangkap Abdul Azis (AA), yang merupakan kurir sabu.

"Kalau dari runtutan cerita disampaikan DK (Devi Karmawan) itu bagian dari BD, bandar," kata Bambang dalam konferensi pers, Rabu (29/5/2024), seperti yang dilaporkan Jurnalis Kompas Tv, Eka Marlupy.

Menurut penjelasannya, korban diduga bersembunyi di dalam toren untuk menghindari kejaran polisi, usai mengetahui AA ditangkap. Diduga juga saat bersembunyi Devi masih mengonsumsi narkoba.

"Kemungkinan seperti itu (menghindari kejaran polisi). Mengingat tersangka (AA) belakang ini menunjukkan rumahnya di mana. Dan posisinya mau ke rumah kosong itu melewati rumahnya DK," ujarnya.

"Kita waktu itu belum tahu rumahnya DK, yang diketahui rumah kosong itu. Kemungkinan yang bersangkutan (DK) ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan."

Untuk diketahui, rumah kosong yang lokasinya dekat dengan kediaman Devi disebut sebagai tempat Devi, Azis, Perong (DPO) dan Dwi (DPO) menggunakan narkoba.

Singkat cerita, beberapa hari kemudian terjadi penemuan mayat seorang pria di dalam toren air. Di mana mayat tersebut merupakan Devi yang menjadi buron polisi dalam kasus narkoba.

Baca Juga: Proses Evakuasi Mayat Pria di Dalam Toren Air, Diduga Korban Tewas Kehabisan Napas

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan autopsi mayat Devi, tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat penganiayaan atau kekerasan.

"Tapi saat dilakukan screening narkotika dan zat adiktif lainnya, urine mayat tersebut mengandung amphetamine dan positif tetrahydrocannabinol atau THC atau ganja, serta positif methamphetamine,” ungkap Bambang.

Diberitakan sebelumnya, mayat Devi ditemukan di toren di belakang rumah salah satu warga bernama Sutrisno (46), Senin (27/5/2024).

Penemuan mayat Devi ini bermula saat Sutrisno bersama mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren di belakang rumahnya. Hal itu dilakukan karena dua hari sebelumnya air berbau, keruh, licin, dan berbusa.

Saat itu, Sutrisno melihat kondisi toren yang masih tertutup rapat. Ia juga menemukan beberapa lalat hijau di sekitar toren air. Ia sempat curiga ada bangkai cicak di dalamnya.

“Saya buka, dua sampai tiga putaran. Pas dibuka, wah ini mah bukan bangkai yang saya curigai (cicak),” ungkap Sutrisno, Senin,


Untuk memastikan benda yang ada di dalam toren, Abu yang kemudian memeriksa menemukan bahwa benda tersebut adalah mayat seorang pria yang tak lain adalah tetangga mereka.

Baca Juga: Kasus Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Korban Diduga Kehabisan Napas, Warga Dengar Suara Cekikan



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x