Kasus Ledakan Balon Udara di Ponorogo Berpotensi Masuk Ranah Pidana

PONOROGO, KOMPAS.TV - Pihak kepolisian tengah menyelidiki secara mendalam insiden ledakan balon udara berukuran jumbo yang membuat beberapa remaja mengalami luka-luka di Desa Muneng, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur.

Menurut Kapolsek Balong AKP Agus Wibowo, peristiwa ini berpotensi masuk ranah pidana.

"Kami akan melakukan pengusutan, siapa yang membuat, siapa yang mendanai, dan siapa saja yang terlibat, baik dalam proses pembuatan, upaya penerbangan, hingga terjadi insiden tadi pagi," tegas Agus Wibowo dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024). 

Meski belum menyebutkan jumlah orang yang masuk dalam penyelidikan, pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan mendalami keterlibatan semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam penerbangan balon udara tersebut.

Pascaledakan, polisi menemukan adanya upaya untuk menghilangkan barang bukti dengan cara membakarnya.

Baca Juga: Rekaman Amatir Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, 4 Orang Luka-Luka

"Dugaannya ada upaya menghilangkan barang bukti, dibuktikan pembakaran balon yang jatuh dan kami temukan titik pembakarannya," ungkap Agus.

Kapolsek memastikan jika seluruh barang bukti dan kelengkapannya terpenuhi, maka peristiwa ini berpotensi segera masuk ranah pidana.

Apalagi, pihak Polres dan Polsek setempat sebelumnya telah menggencarkan sosialisasi larangan menerbangkan balon udara.

Ledakan balon bermula ketika sekelompok remaja hendak menerbangkan balon udara asap berukuran besar dengan ketinggian antara 7 hingga 10 meter dan diameter tengah sekitar 5 meter. Namun, balon yang disertai puluhan petasan itu tiba-tiba meledak saat hendak diterbangkan.

Baca Juga: Detik-detik Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo yang Sebabkan 4 Orang Luka-Luka

"Balon dikasih petasan, belum sempat naik sudah meledak duluan, mengenai sekelompok remaja yang menerbangkan," jelas Agus.

Akibat ledakan tersebut, empat remaja harus menjalani perawatan intensif karena mengalami luka bakar. Salah seorang di antaranya bahkan mengalami luka bakar cukup serius hingga 63 persen di tubuhnya.