JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kekuatan 6,5 Magnitudo (M), Sabtu (27/4/2024) malam ini dipicu oleh tumbukan batuan dalam lempeng Indo-Australia.
Kepala BMKG Dwi Korita menyebut gempa berkekuatan M 6,5 tersebut telah dimutakhirkan menjadi M 6,2.
Adapun episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,39 derajat lintang selatan dan 107,11 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 70 kilometer (Km).
"Gempa diakibatkan tumbukan lempeng Samudra Indo-Australia yang menumbuk masuk ke bawah Lempeng Eurasia," kata Dwi Korita.
Gempa ini, lanjut ia, populer disebut sebagai Intraslab Earthquake.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisis BMKG, Dwi Korita berujar mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust Fault).
"Gempa tersebut berdasarkan analisis BMKG, dari data-data yang masuk, terutama posisi pusat gempa, maka mekanisme gempa yang terjadi merupakan pergerakan naik," ujarnya.
Baca Juga: Garut Diguncang Gempa Magnitudo 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Banten
Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut gempa Garut tersebut tidak diikuti banyak gempa susulan.
"Karakteristik batuan slab Lempeng Samudra Indo-Australia yang elastik/ductile menjadi penyebab Gempa Jabar M6,2 ini "miskin" gempa susulan (lack of aftershock)," kata Daryono dalam akun X resminya, Minggu.
Menurut penjelasannya, hingga Minggu (28/4/2024) pukul 05.37 WIB, hanya terhadi satu kali gempa susulan, pasca Gempa Garut M 6,2 tersebut.
"Hingga pukul 5.37 WIB pagi ini, hanya satu gempa susulan (aftershock): Mag:3.1, 27-Apr-24 23:45:13 WIB, Lok:8.19 LS - 107.26 BT (129 km BaratDaya KAB-GARUT-JABAR), Kedlmn: 19 Km," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (27/4/2024) terjadi sekira pukul 23.29 WIB.
BMKG mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Meski demikian BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai gempa susulan.
"Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," demikian keterangan BMKG, Sabtu.
Baca Juga: BMKG: Gempa Garut M6,5 Dimutakhirkan Jadi M6,2, Tidak Berpotensi Tsunami
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.