KABUPATEN GORONTALO, KOMPAS.TV - Beginilah suasana salah satu keluarga warga Jawa Tondano yang berada di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo saat membuat jenang atau dodol.
Pembuatan jenang atau dodol ini telah menjadi tradisi dan kebiasaan bagi seluruh warga Jawa Tondano yang ada di Gorontalo, saat menjelang perayaan hari ketupat.
Bahkan, dodol yang dibuat bukan dalam jumlah yang sedikit.
Setiap kepala keluarga, akan membuat dodol hingga 10 kilogram, yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh warga Gorontalo yang berkunjung saat perayaan hari ketupat nanti.
Seorang warga bernama Samsudin Arbie mengatakan, meskipun harga bahan pembuatan dodol cukup tinggi, bukan menjadi alasan untuk tidak membuat dodol.
Samsudin mengaku, pembuatan dodol yang akan dibagikan secara gratis kepada pengunjung nanti, mempunyai banyak makna.
Tak main-main, untuk membuat 10 kilogram dodol,membutuhkan waktu hingga 9 jam, sampai dodol yang dimasak, matang dengan sempurna dan siap dibungkus.
Agar matang dengan sempurna, dodol harus dimasak dengan api sedang dan terus diaduk secara merata.
Setelah dimasak hingga 9 jam, dodol akan didinginkan dan dibungkus menggunakan janur woka dengan ukuran yang bervariasi.
Perayaan hari ketupat di Gorontalo telah menjadi salah satu momen yang ditunggu tunggu bagi seluruh warga.
Baca Juga: Ratusan Warga Binaan Lapas Kelas II A Kota Gorontalo Terima Remisi Khusus Lebaran
Bahkan, untuk menyambut perayaan hari ketupat, warga mulai menyiapkan semuanya sejak jauh hari, mulai dari pembuatan dodol hingga pembungkusan yang memakan waktu cukup lama.
Perayaan hari ketupat di Kabupaten Gorontalo atau di kawasan perkampungan Jawa Tondano nanti, pengunjung dipastikan akan mendapatkan dodol secara gratis.
Setiap berkunjung, warga biasanya akan diberikan hingga 4 bungkus dodol oleh pemilik rumah.
#lebaranketupat
#wargajawatondano
#dodol
#gorontalo
#tradisi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.