KOTA GORONTALO, KOMPAS.TV - Jelang pelaksanaan tradisi malam tumbilotohe atau malam pasang lampu di Gorontalo, penjual lampu botol di Kota Gorontalo mulai ramai terlihat.
Tradisi yang telah berlangsung sekian tahun itu pun, diharapkan membawa berkah tersendiri bagi para penjual lampu botol tradisional.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kini keberadaan lampu botol tradisional mulai kurang dilirik oleh warga.
Ratna, seorang penjual lampu botol tradisional yang telah berjualan selama 15 tahun itu, mengaku dalam beberapa tahun terakhir, penjualan lampu tradisional sangat menurun.
Ratna mengatakan, meskipun telah mendekati hari pelaksanaan Tradisi Tumbilotohe, namun kondisi pembeli masih sangat sepi.
Baca Juga: Sandra Dewi Jalani Pemeriksaan sebagai Saksi di Kejagung Hari Ini
Menurutnya, menurunnya minat untuk menggunakan lampu botol tradisional, karena warga sudah mulai beralih menggunakan lampu listrik yang lebih modern.
Kelangkaan terhadap ketersediaan minyak tanah juga dinilai menjadi salah satu faktor kurangnya minat warga untuk menggunakan lampu botol tradisional saat tradisi malam pasang lampu.
Akibatnya, pedagang yang biasa menyediakan lebih dari 10 ribu lampu botol tradisional, kini hanya memilih menyediakan sekitar 5 ribu botol lampu tradisional untuk dijual.
Bahkan, saat ini Ratna mengaku lampu botol yang terjual masih kurang dari seribu botol.
Lampu Botol tradisional dijual dengan harga 5000 rupiah per empat botol lampu, sementara sumbu lampu botol tradisional dijual dengan harga 8 ribu hingga 10 ribu rupiah per ikat.
Para pedagang lampu botol tradisional di Kota Gorontalo pun berharap agar, pemerintah daerah dapat lebih menekankan agar seluruh warga di Kota Gorontalo, tetap menjaga tradisi dan adat yang telah berlangsung sejak sekian lama.
#tradisitumbilotohe
#lampubotol
#gorontalo
#ramadan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.