JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Hady Siagian mengatakan bahwa suami istri dari keluarga yang terjun bersama di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, sempat berbisnis kapal ikan.
Hady mengatakan bahwa polisi belum memiliki informasi yang cukup terkait ini, termasuk apakah suami istri tersebut pemilik bisnis kapal ikan atau bukan.
“Dulu yang bersangkutan punya kapal ikan. Saya kurang paham pemilik atau apanya,” kata Hady di Polres Jakarta Utara, Senin (18/3/2024).
Baca Juga: Ternyata Sang Istri Sempat Doa di Kelenteng Lantai Atas sebelum Lompat dari Apartemen Penjaringan
Sayangnya, bisnis kapal ikan itu gulung tikar alias bangkrut saat pandemi Covid-19 menghantam Indonesia. Saat itulah, perekonomian keluarga ini menjadi berantakan.
“Pas Covid usahanya ini bangkrut, di situlah mulai yang bersangkutan ekonominya kacau,” ungkap Hady.
Meski mengetahui bahwa satu keluarga yang terjun bersama di apartemen itu mengalami masalah ekonomi, polisi belum bisa menelusuri apakah korban terlilit pinjaman online (pinjol).
Polisi kesulitan mendapatkan informasi tersebut lantaran ponsel korban rusak ketika dibawa melompat dari lantai 22 gedung apartemen.
“Itu belum bisa saya jawab. Pinjolnya jenis pinjol apa, orang handphone-nya saja enggak bisa dibuka,” tegas Hady.
Hady bilang, pihaknya hanya bisa menelusuri data-data yang ada di dalam sim card korban. Sayangnya, ia belum bisa memberikan informasi karena penyelidikan tengah dilakukan.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga terjun bersama dari lantai 22 gedung Apartemen Teluk Intan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.