Kompas TV regional jabodetabek

Polisi Sebut Ibu Muda yang Bunuh Anaknya di Bekasi Idap Skizofrenia, Sering Berhalusinasi

Kompas.tv - 8 Maret 2024, 18:40 WIB
polisi-sebut-ibu-muda-yang-bunuh-anaknya-di-bekasi-idap-skizofrenia-sering-berhalusinasi
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

BEKASI, KOMPAS.TV - Polisi mengungkapkan ibu muda berinisial SNF yang membunuh anak kandungnya berusia 5 tahun berinisial AAMS mengidap skizofrenia. 

Karena itu, pelaku berusia 26 tahun itu kerap berhalusinasi hingga akhirnya tega menghabisi nyawa buah hatinya sendiri.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan pelaku SNF yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu mengalami gangguan kejiwaan skizofrenia.

Baca Juga: Ibu yang Diduga Bunuh Anak Kandung di Bekasi Tertawa saat Diperiksa, Polisi Akan Periksa Kejiwaannya

Hal tersebut, kata dia, diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog. Gangguan kejiwaan itulah yang kemudian membuat SNF kerap kali berhalusinasi sampai tega membunuh darah dagingnya sendiri.

"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka, kalau dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofrenia," kata Firdaus di Markas Polres Metro Bekasi Kota pada Jumat (8/3/2024).

Lebih lanjut, Firdaus mengaku bahwa penyidik kepolisian kesulitan untuk mengungkap motif tersangka SNF membunuh anak kandungnya AAMS. 

Sebab, keterangan tersangka kerap berubah-ubah saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Metro Bekasi Kota.

"Kami melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan juga diduga pelaku, namun kendalanya keterangan pelaku mash berubah-ubah," ucap Firdaus.

Baca Juga: Ibu Bunuh Anak di Bekasi: Tusuk Berkali-kali, Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Tertawa Saat Ditanya Polisi

Firdaus mengakui hal itulah yang kemudian menyulitkan pihaknya untuk mengetahui motif SNF tega menusuk AAMS sebanyak 20 kali hingga tewas.

"Ini menyulitkan kami untuk mengetahui motif dari pelaku melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan meninggal dunia atau pembunuhan," ucapnya.





Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x