GORONTALO, KOMPAS.TV – Dinas Pangan Provinsi Gorontalo memberikan keterangan terkait kenaikan harga beras di wiliyah Gorontalo. menurut Dinas Pangan, kenaikan harga disebabkan oleh keterlambatan masa panen di daerah tersebut.
Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Harga Pangan Dinas Pangan Provinsi Gorontalo Dharmawati Bokings bilang, ada beberapa faktor penyebab kenaikan harga beras yang terus melonjak, salah satunya, pasokan beras lokal yang belum terpenuhi. hal ini diakibatkan petani padi belum memasuki masa panen secara menyeluruh, sehingga pasokan beras di gorontalo terpaksa harus didatangkan dari wilayah sulawesi selatan.
‘’pengusaha di sulawesi selatan yang menentuka harga, mungkin mereka sudah bisa membaca bahwa kita belum panen, dan di wilaya sulawesi tengah juga sudah panen, sehingga mereka menentukan harga mereka sendiri, dan pedagang yang ada di provinsi gorontalo menyesuaikan dengan harga yang di tentukan. “ ungkap dharmawaty bokings.
Hingga kini, harga beras di Provinsi Gorontalo terus mengalami kenaikan, bahkan disejumlah pedagang, harga beras dijual mencapai Rp 18.000 per kilogram. sementara itu, petani padi di Gorontalo diperkirakan akan melakukan panen raya pada pertengahan Maret hingga bulan April mendatang.
Baca Juga: Warga Rela Antre dan Berdesakan Demi Beras Murah
Untuk menjaga stabilitas ketersediaan beras di Gorontalo, Dinas Pangan pun terus melaksanakan operasi pasar atau pangan murah kepada masyarakat kurang mampu.
Kenaikan harga beras yang terus terjadi hingga menjelang ramadan ini pun diharapkan dapat terkendali untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
#hargaberas
#petani
#dinaspangan
#gorontalo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.