Kompas TV regional jabodetabek

Korban Bullying SMA Binus Serpong: Aku Digebukin, Kok Enggak Ada yang Percaya Sama Aku?

Kompas.tv - 1 Maret 2024, 21:20 WIB
korban-bullying-sma-binus-serpong-aku-digebukin-kok-enggak-ada-yang-percaya-sama-aku
Ilustrasi perundungan. (Sumber: Bully Awareness Resistance Education)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ibu korban bullying atau perundungan di Binus School Serpong, W (44), menceritakan kondisi anaknya, A (17), usai hampir sebulan mendapatkan kekerasan dari para pelaku bullying.

W mengaku menjadi orang terakhir yang mengetahui bahwa A telah menjadi korban bullying oleh sejumlah siswa yang tergabung dalam kelompok Geng T*i.

Begitu mengetahui hal itu, W mencecar sang anak, menanyakan apakah ia yang pertama kali memukul atau apakah ia pernah menyakiti orang lain. Pertanyaan itu dijawab dengan kata tidak oleh A.

Baca Juga: Korban Bullying di Binus School Serpong Alami Luka Sundutan Rokok di Leher dan Luka Bakar di Tangan

Hal ini yang membuat W lantas melaporkan insiden bullying tersebut ke Polres Tangerang Selatan pada Rabu (14/2/2024). W bertekad untuk mendampingi A selama proses hukum berjalan.

Sayangnya, A enggan membuka diri lantaran masih mengalami trauma akan perundungan tersebut.

“Dia tuh enggak mau (cerita), masih ketakutan, dia enggak mau buka itu semua,” ungkap W di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (1/3/2024).

Kondisi fisik A yang mengalami beberapa luka akibat dikeroyok perlahan membaik, tetapi A masih menutup diri. W bilang, anaknya kerap mengunci diri di dalam kamar.

Namun demikian, ia berusaha untuk tetap menjaga komunikasi dengan A karena kondisinya yang masih rentan. Kepada W, A mengaku ketakutan karena ia merasa tak ada yang mempercayainya.

“Mama tahu aku sudah digebukin, terus sekarang aku di media sosial dikata-katain, mami dikatain, papi dikatain, semua dikata-katain,” ucap W menirukan pernyataan A.

W bilang, kondisi psikologis anaknya sempat drop lantaran membaca hujan-hujatan yang dialamatkan kepada A di media sosial.


“(Anak saya bilang), ‘Kok enggak ada yang percaya sama aku’, gitu. Lebih, ‘Kenapa aku dikata-katain sama teman-temannya mereka?’ Itu sih yang ada di pikiran anak saya sekarang,” ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com.

W berharap, teman dekat A dapat datang ke rumah untuk menemani sang anak agar tak merasa sendiri.

Baca Juga: 2 Motif dalam Kasus Bullying di Binus School Serpong, Salah Satunya Tradisi Geng

Sebagai informasi, polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, yakni yakni E (18), R (18), J (18), dan G (17). Polisi juga menetapkan delapan anak sebagai anak yang berkonflik dengan hukum (ABH).

Mereka melakukan kekerasan terhadap A dengan dalih tradisi untuk masuk ke dalam kelompok Geng T*i. 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas.com

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x