MALANG, KOMPAS.TV - Seorang ibu rumah tangga di Kota Malang sukses menjadi petani sayur hidroponik di lingkungan perkotaan.
Budidaya sayur hidroponik dimulai Uswatun Hasanah tahun 2021 saat pandemi Covid 19 melanda dunia. Mencoba hal yang baru yakni menjadi petani hidroponik ia lakukan. Berawal dari kebun kecil di rumahnya kawasan Kendalsari, Kini Uswatun memiliki lahan seluas 1800 meter persegi di Jalan Piranha Atas untuk lahan sayur hidroponik.
Sawi daging, selada, hingga kangkung ia budidayakan di lahan yang berada di perkotaan dan permukiman warga ini. Dibantu tiga orang karyawannya uswatun memanen sayur setiap hari. Supermarket, hingga restoran menjadi pelanggan tetap sayur hidroponik milik Uswatun Hasanah.
Menurutnya, dalam hal pemasaran Uswatun juga harus jeli melihat permintaan pasar. Dari awalnya hanya sayur sawi, beberapa sayuran lain mulai ia tanam sesuai dengan permintaan pasar. Ibu rumah tangga ini menjelaskan saat ini, gaya hidup sehat yang banyak dilakukan masyarakat membawa keuntungan bagi penjualan sayur hidroponik.
"Sekarang orang-orang sudah beralih ke gaya hidup sehat ya, kalo sekarang sih sudah meningkat, kami pun banyak varian juga request dari konsumen," Kata Uswatun Hasanah.
Untuk harga, sayur hidroponik ini diakui uswatun hasanah memang lebih mahal dari sayur biasa, untuk satu kilogram sayuran ini dijual Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung dari jenis sayur.
Namun kualitaslah yang menjadikan sayur ini tetap diminati oleh masyarakat. Kini, kebun sayur hidroponik ini tak hanya berbicara tentang bisnis semata, namun juga menjadi tempat bagi mahasiswa dan siswa kejuruan untuk belajar tentang sayur hidroponik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.