KKB Tembak 2 Pesawat di Papua, Satgas Damai Cartenz Perketat Pengamanan Bandara di 9 Wilayah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Terjadi penembakan terhadap dua pesawat di wilayah Papua dalam dua hari belakang ini. Diduga aksi tersebut dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Kombes Faisal Ramadhani menyatakan, penembakan terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (16/2/2024), sekitar pukul 09.52 WIT yang menyasar pesawat perintis.

Menurut penjelasannya, arah tembakan berasal dari sekitar Kampung Ambobra ketika pesawat hendak mendarat di Bandara Milawak.

Kendati demikian, ia menyebut tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

Kemudian pada Sabtu (17/2) aksi penembakan kembali terjadi dengan Pesawat Wings Air saat akan mendarat di Bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Tembakan tersebut, kata ia, mengenai sisi sebelah kiri yang menembus ke dalam badan pesawat.

Baca Juga: Kapolda Papua Sebut Pilot Susi Air Masih Ada di Nduga Disandera KKB, Berharap Segera Dibebaskan

”Seorang penumpang yang merupakan anggota TNI, Pratu Ongen R Dori, luka lecet pada leher sebelah kiri akibat serpihan kaca yang terkena peluru,” kata Kombes Faisal dalam keterangan pers, Minggu (18/2/2024), dikutip dari Kompas.id.

Setelah insiden tersebut, personel gabungan langsung mengejar para pelaku.

Lebih lanjut, ia menyebut atas dua peristiwa penembakan tersebut, Satgas Operasi Damai Cartenz meningkatkan intensitas pengamanan bandara di sembilan wilayah Papua.

Kombes Faisal menyebut sembilan daerah yang dimaksud berada di tiga provinsi, yakni Papua, Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua Tengah. Cakupan daerahnya, meliputi Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Mimika, Jayawijaya, dan Jayapura.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut, kepolisian masih mendalami kepastian motif dan dalang dalam penembakan tersebut.

Baca Juga: Kronologi KKB Tembaki Rumah Anggota Koramil di Papua, Melukai 2 Prajurit TNI dan Seorang Warga Sipil