JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menggelar kampanye akbar di Jakarta pada Sabtu, 10 Februari 2024. Jadwal tersebut menandai momen kampanye terakhir dalam Pilpres 2024.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) akan mengadakan kampanye di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kemudian, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memilih untuk berkampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut laman resmi BMKG pada hari itu, wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan rendah.
BMKG menjelaskan, pada hari Sabtu besok Jakarta Utara akan diguyur hujan ringan, sementara Jakarta pusat juga akan diguyur hujan ringat dengan suhu rata-ratas 25-28 derajat.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, pada tanggal 13-15 Februari 2024, BMKG memperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah di Indnesia, yang bertepatan dengan periode pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2024.
Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi hingga Hari Ini, Kamis 8 Februari
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, berdasarkan analisis cuaca tim BMKG, diperkirakan curah hujan tinggi pada periode tersebut berkisar antara 150 mm hingga 300 mm, bahkan mungkin lebih dari itu.
Hal ini disebabkan oleh kondisi atmosfer yang cukup signifikan, seperti penguatan angin Monsun Asia dan aktivitas gelombang ekuator rossby-kelvin.
Fenomena-fenomena ini berkontribusi pada pembentukan awan hujan, pola belokan angin, dan pertemuan angin di wilayah Indonesia. Guswanto menjelaskan bahwa kondisi cuaca seperti ini juga meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di daerah yang terkena dampak hujan intensitas tinggi.
Berdasarkan laporan BMKG, terdapat 25 daerah yang berpotensi mengalami hujan intensitas tinggi pada 13-15 Februari 2024. Daerah-daerah tersebut mencakup Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
“Informasi ini hasil pengamatan sainstifik lantas jangan pula dipolitisasi, dimaknai aneh-aneh. Tapi mesti direspons dengan semangat untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna memperlancar proses pemilu,” kata dia.
Guswanto menekankan bahwa informasi ini didasarkan pada observasi ilmiah dan sebaiknya tidak dipolitisasi.
Baca Juga: Ahok: Saya Belum Boleh Berkampanye karena Pak Erick Enggak Mau Keluarkan Surat Berhenti
Sumber : Kompas TV, BMKG, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.