Kasus Demam Berdarah di Gorontalo Terus Meningkat

GORONTALO, KOMPAS.TV - Kasus demam berdarah di Provinsi Gorontalo masih terus mengalami peningkatan hampir diseluruh wilayah Kabupaten, Kota.

Hingga 30 Januari 2024 kemarin, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mencatat telah terjadi sebanyak 277 kasus pasien positif DBD.

Kabupaten Bone Bolango, menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus DBD tertinggi yakni mencapai 103 kasus positif dengan 1 kasus meninggal dunia.

Sebanyak 62 kasus DBD terjadi di Kabupaten Gorontalo, sementara wilayah Kabupaten, Kota lainnya masih berada dibawah angka 50 kasus dengan kasus terendah berada di wilayah Kota Gorontalo, yakni sebanyak 15 kasus positif.

Pasien positif DBD langsung mendapat penanganan di Puskesmas terdekat, namun jika kondisi pasien tidak mengalami perubahan lebih dari 3 hari, maka pasien akan langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Melihat peningkatan kasus DBD, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengimbau agar masyarakat dapat menjaga prilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan rumah masing-masing.

Baca Juga: Bahlil Blak-blakan soal Mensos Risma, dan Tudingan Politisasi Bansos

Tak hanya itu, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota juga diharapkan dapat memprioritaskan program pembrantasan sarang nyamuk yang dinilai dapat menjadi solusi dalam mencegah peningkatan kasus DBD di Provinsi Gorontalo. 

Selain melakukan Fooging, dinas kesehatan juga telah menyalurkan serbuk abate yang digunakan untuk membunuh jentik nyamuk yang ada digenang-genangan air.

Kasus DBD yang terjadi di Provinsi Gorontalo telah dikategorikan dalam status kejadian luar biasa yang membutuhkan atensi serius bagi seluruh komponen masyarakat.

Peningkatan kasus DBD di Provinsi Gorontalo disebabkan oleh faktor musim penghujan yang terjadi beberapa bulan terakhir serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, seperti banyaknya genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk.

#DemamBerdarah

#3M

#Dinas Kesehatan

#Gorontalo