YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menegaskan, korban yakni warga yang ingin menyampaikan aspirasi di depan Presiden Joko Widodo dengan membentangkan poster bertuliskan kami pilih Ganjar dan mendapat kekerasan saat presiden melintas tidak bersalah. Karena setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat.
“Alasan pemukulan katanya membahayakan presiden. Kemudian kami beragumen bahwa setiap warga negara itu berhak untuk berpendapat. Aparatnya di mana-mana memperlakukan masyarakat dengan hal yang sama. Apa yang ditakuti dengan ucapan masyarakat, toh peralatan perang presiden lebih lengkap daripada rakyat. Apa yang dikhawatirkan dari rakyat yang bertemu dengan presiden, toh beliau dijaga ketat oleh Paspampres. Jadi tidak ada alasan, siapa pun juga untuk melukai rakyat atau warga masyarakat. Atribut tidak membawa, tidak ada atribut partai yang bersangkutan, membawa spanduk selamat datang pak Jokowi, tapi dibawahnya ada tulisan tapi kami memilih pak Ganjar. Apa susahnya itu dibaca, apa susahnya itu direnungkan, apa esensi dari tulisan itu, apakah sedemikiannya itu sebuah penghinaan kepada presiden? Apakah itu mengganggu presiden? Apakah itu mengancam presiden? Kalau mengancam presiden paling tidak kalau keselamatan presiden saya akan membunuh presiden,” ungkap Endah Subekti Kuntarningsih.
Pasca kejadian, korban langsung menjalani visum di RSUD Wonosari karena diduga menjadi korban kekerasan dari petugas.
#ketuapdipgunungkidul #presidenjokowi #yogyakarta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.