TEGAL, KOMPAS.TV - Inilah kesibukan para pekerja musiman jelang Hari Raya Imlek di salah satu industri rumahan kue keranjang prima rasa milik Mindayani Windarjo, warga Jalan Blimbing, Kota Tegal, Jawa Tengah. Proses pembuatan kue keranjang mulai dari membuat adonan tepung ketan dan gula karamel cair lalu memasukan adonan ke dalam cetakan.
Adonan kue yang telah dicetak kemudian dikukus dalam open besar selama enam jam. Guna memenuhi permintaan dari sejumlah daerah, seperti Bandung, Solo, Semarang, Jakarta dan Surabaya, Mindayani wanita berusia 83 tahun ini terpaksa menambah jumlah karyawan menjadi 30 karyawan.
Mindayani telah memproduksi kue keranjang sejak 40 tahun lalu. Dalam sehari industri rumahan kue keranjang miliknya mencapai dua kuintal adonan tepung ketan dan gula karamel cair atau sekitar 2.000 biji sehari. Jumlah produksi semakin meningkat saat beberapa hari jelang perayaan Imlek, biasanya hingga mencapai 4.000 biji kue keranjang.
“Sekarang sampai Semarang, waktu awal bulan sepi. Produksi biasa dua kuintal atau tiga kuintal perhari,” ujar Mindayani.
Ada lima varian rasa kue keranjang, yakni rasa original, pandan, stroberi, coklat dan rasa varian baru rasa ketela. Kue keranjang atau biasa dikenal dodol keranjang buatannya dijual dengan harga Rp 20.000 per kilogram atau isi empat biji untuk satu varian, sedang untuk rasa kombinasi dijual Rp 28.000 isi empat biji. Kue keranjang ini digunakan sebagai hantaran saat perayaan Imlek juga untuk sesaji sebagai simbol keberkahan.
#perayaanimlek #kuekeranjang #tegal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.